1. Ketiga lingkungan yang disebutkan, yaitu lingkungan biotik (lingkungan kehidupan), abiotik (lingkungan fisik), dan lingkungan sosial, semuanya berpengaruh pada perkembangan individu. Namun, jika harus memilih yang paling berpengaruh, maka lingkungan sosial lah yang dapat dikatakan paling berpengaruh pada perkembangan individu.

Lingkungan sosial merujuk pada interaksi sosial yang meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, dan lingkungan yang lebih luas. Lingkungan sosial memiliki pengaruh yang sangat besar pada perkembangan individu karena lingkungan ini memberikan pengalaman sosial, budaya, dan nilai-nilai yang sangat penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif individu.

Melalui interaksi sosial yang dilakukan di lingkungan sosial, individu belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial, serta memperoleh dukungan sosial dan bantuan ketika menghadapi masalah. Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi identitas individu dan cara individu memandang dirinya sendiri serta orang lain.

Dalam kasus anak-anak, lingkungan sosial seperti keluarga dan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian, nilai-nilai moral, dan kemampuan beradaptasi dalam masyarakat. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan sosial yang baik, dengan dukungan dan bimbingan yang memadai, cenderung berkembang dengan lebih baik secara sosial, emosional, dan kognitif.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan biotik dan abiotik juga berpengaruh pada perkembangan individu. Lingkungan biotik, misalnya, dapat memberikan pengalaman alam dan lingkungan hidup yang berbeda bagi individu, sehingga membentuk persepsi dan sikap individu terhadap alam. Sedangkan lingkungan abiotik dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan fisik individu, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional.

2. Jika ada teman sekolah yang melakukan bullying kepada teman yang lain karena masalah keberagaman, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan:

1. Jangan diam: Jangan biarkan tindakan bullying tersebut terjadi tanpa adanya intervensi. Cobalah untuk memberikan dukungan dan membantu teman yang menjadi korban untuk merasa aman dan nyaman.
2. Berbicara dengan teman yang melakukan bullying: Cobalah untuk mengajak teman yang melakukan bullying untuk berbicara secara baik-baik. Jelaskan bahwa tindakan tersebut tidak etis dan dapat menyakiti perasaan orang lain. Dengan cara ini, teman kalian dapat menyadari kesalahannya dan belajar untuk menghargai keberagaman.
3. Berbicara dengan guru atau pihak sekolah: Jika tindakan bullying tersebut terus berulang dan tidak bisa diatasi dengan cara yang baik-baik, cobalah untuk berbicara dengan guru atau pihak sekolah. Mereka dapat memberikan saran dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Melakukan kampanye anti-bullying: Cobalah untuk mengorganisir kampanye anti-bullying di sekolah atau di lingkungan sekitar. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghargai keberagaman dan mengurangi tindakan bullying di masa depan.
5. Menjadi contoh yang baik: Jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan sikap yang inklusif dan menghargai perbedaan di antara teman-teman. Dengan cara ini, kalian dapat mempengaruhi teman-teman kalian untuk juga menghargai keberagaman dan mencegah tindakan bullying.