bentuk perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina (ratu Belanda), padahal baru saja bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, sehingga memicu reaksi rakyat Surabaya. Residen Soedirman bersama Sidik dan Hariyono menghadap Ploegman supaya bandera Belanda diturunkan akan tetapi negosiasi tidak berhasil, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Ploegman mengancam residen Soedirman dengan pistol, Sidik kemudian menerjang Ploegman dan menghabisinya disaat bersamaan Hariyono mengaman residen Soedirman keluar hotel. Namun Sidik tewas dikeroyok oleh Belanda. Di luar hotel para pemuda mulai mendobrak masuk ke dalam hotel dan terjadilah perkelahian di lobi hotel, sebagian para pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bandera Belanda. Hariyono bersama Koesno Wibowo melanjutkan perjuangan dengan memanjatatap hotel Yamato, keduanya berhasil mengibarkan bandera Indonesia dengan merobek warna biru pada bandera Belanda. Berdasarkan sikap yang di tunjukkan para pemuda Surabaya untuk menurunkan banderan Belanda dan menggantinya dengan bandera Indonesia merupakan bentuk pengamalan butir Pancasila, sila ke​