Jawaban:

43. Jawaban yang paling tepat adalah b. Setiap warga negara selalu menghayati dan mengamalkan pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menegaskan persatuan dan kesatuan antarumat beragama dan budaya di Indonesia. Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai seperti keadilan sosial, persatuan Indonesia, kerakyatan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Jika setiap warga negara selalu menghayati dan mengamalkan Pancasila, maka akan tercipta budaya saling menghargai, menghormati, dan berempati terhadap perbedaan antarumat beragama.

Pemuka agama dan pemerintah juga dapat berperan penting dalam memupuk toleransi antarumat beragama, tetapi jika warga negara tidak menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka toleransi tidak akan tumbuh dengan baik dan kuat. Sementara itu, kebebasan mengeluarkan pendapat merupakan hak asasi manusia yang penting, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan tumbuhnya toleransi antarumat beragama.

44. Jawaban yang tepat adalah b. Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS).

Pada tanggal 17 Juli 1946, Monginsidi bersama Ranggong Daeng Romo membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) di Makassar. LAPRIS merupakan kelompok pemberontak yang terlibat dalam perjuangan melawan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Sulawesi Selatan. Kelompok ini bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai cara, termasuk perlawanan bersenjata. Monginsidi menjadi salah satu tokoh penting dalam LAPRIS, dan ia memimpin perjuangan melawan pasukan NICA di Sulawesi Selatan.

Laskar Pelangi Indonesia, Organisasi Partindo, dan Partai Pemberontak Penjajah bukanlah kelompok atau organisasi yang didirikan oleh Monginsidi. Laskar Pelangi Indonesia merupakan judul sebuah novel karangan Andrea Hirata, sementara Organisasi Partindo dan Partai Pemberontak Penjajah adalah kelompok politik yang aktif pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

45. Jawaban yang tepat adalah c. dengan ketertiban sangat memungkinkan sekali kita melaksanakan upaya bela negara.

Ketertiban dan kedisiplinan dalam melaksanakan kegiatan sangat penting dalam membantu usaha membela negara. Ketertiban dapat menciptakan situasi yang kondusif dan aman, sehingga memudahkan dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya bela negara, seperti keamanan, pertahanan, dan pemulihan pasca-bencana. Dalam melaksanakan upaya bela negara, seringkali diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang baik antara banyak pihak, seperti masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait. Dalam hal ini, ketertiban dan kedisiplinan dapat membantu memudahkan koordinasi dan kolaborasi tersebut.

Ketertiban juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan keharmonisan masyarakat secara umum, tetapi hal ini bukanlah alasan utama mengapa ketertiban dapat memupuk semangat dalam usaha membela negara. Selain itu, ketertiban juga tidak mengaburkan pengertian tentang upaya bela negara, melainkan justru dapat membantu mengorganisasi dan meningkatkan efektivitas upaya tersebut. Harga diri bangsa juga dapat dinyatakan melalui disiplin, tetapi hal ini juga bukan alasan utama mengapa ketertiban dapat memupuk semangat dalam upaya membela negara.