Pada demokrasi liberal, kebebasan merupakan salah satu prinsip dasar yang diakui oleh negara. Warga negara diakui hak-hak fundamentalnya, seperti hak atas kebebasan pribadi, hak atas kebebasan bersuara, hak atas kebebasan beragama, dan hak atas kebebasan berekspresi. Negara bertugas melindungi hak-hak tersebut dan tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan atau merugikan hak-hak warga negaranya.

Sedangkan pada demokrasi komunis, konsep kebebasan yang diakui oleh negara adalah kebebasan bersama atau kebebasan kolektif. Negara menganggap bahwa kebebasan individu harus dikorbankan demi kepentingan kebebasan bersama atau kepentingan kolektif. Negara bertugas mengatur dan mengendalikan seluruh aspek kehidupan warga negaranya, termasuk hak-hak individu, dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama.