Era globalisasi adalah suatu fenomena di mana interaksi dan ketergantungan antarnegara di seluruh dunia semakin meningkat, baik dalam hal ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi. Globalisasi membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia.

Dalam konteks NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), globalisasi dapat membawa dampak yang positif maupun negatif. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk berinteraksi dan berintegrasi dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan budaya. Peluang tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran Indonesia, serta membuka kesempatan untuk Indonesia memperoleh pengakuan dan peran penting di tingkat internasional.

Namun, di sisi lain, era globalisasi dapat juga membawa ancaman bagi keutuhan NKRI. Dampak negatif globalisasi dapat terjadi ketika negara-negara lain mengambil keuntungan dari keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia. Selain itu, globalisasi dapat memperkuat pengaruh kebudayaan asing di Indonesia yang dapat mengancam keberagaman budaya dan identitas nasional Indonesia.

Selain itu, globalisasi dapat memperkuat pengaruh negara-negara besar di dunia dalam mengatur tata kehidupan global, termasuk dalam hal politik dan ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketimpangan bagi negara-negara kecil seperti Indonesia, dan dapat merusak keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, untuk menghadapi dampak negatif globalisasi terhadap keutuhan NKRI, Indonesia perlu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mempertahankan keberagaman budaya dan identitas nasional, serta meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, politik, dan budaya.