Cara berpikir manusia berubah dan berkembang dari zaman ke zaman karena adanya faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, agama, sosial budaya, lingkungan, dan sebagainya. Seiring dengan waktu, manusia mengalami perubahan dan evolusi dalam hal kemampuan berpikir dan memahami dunia di sekitarnya.

Pada masa primitif, manusia lebih banyak menggunakan insting dan naluri untuk bertahan hidup. Namun, seiring waktu, manusia mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan logis. Munculnya bahasa dan tulisan memudahkan manusia dalam berpikir dan berkomunikasi dengan sesama. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia untuk menggali lebih dalam pengetahuan tentang dunia, memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi, dan mempercepat proses pembelajaran.

Perubahan cara berpikir manusia juga berdampak pada peradaban manusia saat ini. Manusia modern lebih banyak menggunakan pemikiran rasional dan ilmiah dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Pemikiran dan pengetahuan ilmiah digunakan untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Kemajuan teknologi memungkinkan manusia untuk mengembangkan sistem yang lebih efisien dan efektif dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan manusia.

Namun, perubahan cara berpikir manusia juga dapat berdampak negatif pada peradaban manusia saat ini. Manusia modern cenderung lebih individualistik dan materialistik, dan kadang-kadang kehilangan nilai-nilai kemanusiaan yang penting seperti empati, solidaritas, dan kepedulian terhadap lingkungan. Pemikiran yang kurang rasional dan dipengaruhi oleh propaganda atau informasi yang tidak akurat dapat memperburuk masalah sosial dan politik.

Secara keseluruhan, perubahan cara berpikir manusia terus berlangsung seiring dengan waktu dan faktor-faktor yang mempengaruhi manusia. Penting bagi manusia untuk terus mempertahankan pemikiran yang rasional, ilmiah, dan manusiawi dalam mengambil keputusan dan menghadapi masalah di masa depan.