Jawaban:

Untuk menghitung HPP, kita perlu mengetahui biaya-biaya yang terkait dengan produksi barang, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya penyusutan. Berikut perhitungan HPP untuk bulan September PT Dua Saudara:

1. Biaya bahan baku

- Persediaan awal bahan baku = Rp 2.500.000,-

- Pembelian bahan baku = Rp 15.000.000,-

- Total biaya bahan baku yang tersedia = Rp 17.500.000,-

- Biaya bahan langsung yang digunakan = Rp 8.500.000,-

- Biaya bahan tidak langsung yang digunakan = Rp 5.000.000,-

- Persediaan akhir bahan baku = Rp 4.500.000,- (dihitung dengan mengurangi total permintaan bahan dari persediaan awal dan mengurangi bahan langsung yang digunakan)

- Biaya bahan baku yang terpakai = (Rp 17.500.000,- - Rp 2.500.000,- - Rp 4.500.000,-) = Rp 10.500.000,-

2. Biaya tenaga kerja langsung

- Upah langsung = Rp 8.000.000,-

- Biaya upah tidak langsung = Rp 1.000.000,-

- Total biaya tenaga kerja langsung = Rp 9.000.000,-

3. Biaya overhead pabrik

- Biaya penyusutan pabrik = Rp 1.500.000,-

- Rupa-rupa BOP = (Rp 750.000,- + Rp 500.000,- + Rp 500.000,-) = Rp 1.750.000,-

- Total biaya overhead pabrik = (Rp 1.500.000,- + Rp 1.750.000,-) = Rp 3.250.000,-

4. Biaya penyusutan kantor = Rp 500.000,-

5. Harga pokok barang

- Harga pokok barang = Rp 14.000.000,-

Dengan demikian, HPP untuk bulan September adalah:

HPP = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrik + Biaya penyusutan kantor

HPP = (Rp 10.500.000,- + Rp 9.000.000,- + Rp 3.250.000,- + Rp 500.000,-) = Rp 23.250.000,-

Untuk mengetahui laba, maka harga jual barang harus dikurangi dengan HPP, yaitu:

Laba = Harga jual barang - HPP

Laba = (Rp 16.000.000,- - Rp 11.000.000,-) = Rp 5.000.000,-

Jadi, PT Dua Saudara memiliki HPP sebesar Rp 23.250.000,- dan laba sebesar Rp 5.000.000,- untuk bulan September.