Apa saja tugas raja/ratu? dan mengapa yang harus menjadi raja/ratu

Berikut ini adalah pertanyaan dari steveevan987 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa saja tugas raja/ratu? dan mengapa yang harus menjadi raja/ratu adalah keturunan mereka sendiri?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Apa tugas Raja?

Raja adalah kepala negara Britania Raya. Namun kekuatannya hanya simbolis dan tetap netral secara politik.

Perdana menteri biasanya bertemu dengan Raja setiap Rabu di Istana Buckingham untuk mendapatkan penjelasan tentang isu di pemerintahan.

Pertemuan ini tidak resmi dan tidak ada catatan apa yang dibicarakan.

Raja juga merupakan anggota dalam sejumlah fungsi parlementer.

Berikut ini sejumlah tugas Raja Charles III:

1. Mengangkat pemerintahan

Pemimpin partai yang menang dalam pemilu biasanya dipanggil ke Istana Buckingham dan diminta untuk secara resmi membentuk pemerintahan.2. Upacara pembukaan parlemen dengan pidato Raja

Raja akan memulai sesi Parlemen dengan upacara pembukaan resmi.

Dia akan menetapkan rencana pemerintah dalam pidato di depan parlemen.

3. Persetujuan Kerajaan

Ketika sebuah undang-undang disahkan melalui Parlemen, harus secara resmi disetujui oleh Raja untuk menjadi undang-undang.

Terakhir kali Persetujuan Kerajaan ditolak adalah pada tahun 1708.

Ratu adalah gelar kebangsawanan di Indonesia dan dapat merujuk kepada dua hal, yaitu wanita yang memimpin kerajaan atau istri dari raja. Gelar yang sepadan dengan ratu untuk pria adalah Raja. Dalam konteksnya sebagai penguasa monarki, wilayah kekuasaan ratu disebut dengan kerajaan.

Gelar selain ratu yang dapat merujuk kepada penguasa monarki wanita adalah maharani (dalam kemaharajaan atau kekaisaran) dan sultanah (dalam kesultanan).Istilah ratu masih berkerabat dengan istilah Datu dan Latu (latuhalat = ratu barat). Istilah ratu sesungguhnya merupakan bahasa asli Nusantara, khususnya bahasa Jawa Kuno. Ratu berarti penguasa atau pemimpin suatu kelompok dan gelar ini tidak memandang jenis kelamin. Prasasti Canggal misalnya, menyebut raja pertama Mataram Hindu sebagai "Rake Mataram Sang Ratu Sanjaya". Dalam sejarah Kerajaan Singhasari terdapat nama Mahisa Campaka yang menjabat sebagai "Ratu Angabhaya". Baik Sanjaya maupun Mahisa Campaka adalah nama laki-laki. Namun keduanya masing-masing bergelar "ratu". Hal itu menunjukkan kalau "ratu"tidak harus identik dengan perempuan.

Seiring berjalannya waktu, kebudayaan Hindu semakin berkembang di bumi Indonesia. Istilah "raja" yang berasal dari bahasa Sanskerta mulai menggantikan penggunaan gelar ratu. Istilah ratu bergeser menjadi terkesan feminin dan bersinonim dengan rani.

Tidak diketahui dengan pasti kapan istilah ratu mulai dipakai kaum perempuan. Naskah Babad Tanah Jawi yang ditulis pada abad ke-17 mulai membedakan penggunaan gelar jabatan, yaitu untuk perempuan digunakan istilah ratu, misalnya Ratu Kalinyamat atau Ratu Pembayun, sedangkan untuk laki-laki digunakan istilah "sultan", "prabu", "pangeran", "panembahan", atau "sunan".

Akan tetapi tidak sepenuhnya istilah ratu tergeser oleh raja. Meskipun raja-raja Jawa zaman sekarang menggunakan gelar sultan atau sunan, tetapi bahasa Jawa untuk istilah istana tetap menggunakan kata keraton yang berasal dari kata "ke-ratu-an", yang berarti tempat tinggal ratu.

Penjelasan:

SEMOGA MEMBNATU

TOLONG JADIKAN JAWABAN TERBAIK LAGI BUTUH

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kevinziggy93 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 12 Dec 22