1. Pentingnya menciptakan budaya toleransi dan kerukunan di masyarakat, dengan cara mengajak masyarakat untuk saling menghargai perbedaan dan menghindari tindakan diskriminatif terhadap kelompok tertentu.

2. Perlunya adanya mekanisme yang efektif untuk menangani tindakan-tindakan yang bersifat sara, seperti melalui sistem peradilan yang adil dan tidak diskriminatif, serta mekanisme lain seperti konsultasi dan mediasi.

3. Perlu adanya upaya preventif yang terstruktur dan terpadu, yang meliputi pembinaan masyarakat, pembentukan kebijakan publik yang bersifat inklusif, dan pemberdayaan kelompok rentan terhadap tindakan sara.

4. Perlunya adanya partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi internasional, dalam upaya pencegahan konflik yang bersifat sara. Pihak-pihak tersebut harus bekerja sama secara sinergis dan memiliki visi yang sama dalam mencapai tujuan pencegahan konflik yang bersifat sara.