Berikut ini adalah pertanyaan dari chantikaauliadecinta pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Sebutkan dan jelaskan 5 para ahli yang mendefinisikan antar golongan
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Berikut adalah lima ahli yang memiliki kontribusi dalam mendefinisikan antargolongan sosial:
1. Karl Marx: Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, dan teoretikus politik terkenal yang mengembangkan teori Marxis. Menurut Marx, antargolongan sosial didasarkan pada pemilikan dan kontrol terhadap sumber daya produksi. Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas utama, yaitu pemilik modal atau borjuis (kelas kapitalis) yang memiliki kendali atas produksi, dan pekerja atau proletariat (kelas pekerja) yang hanya memiliki tenaga kerja mereka. Marx berpendapat bahwa konflik antara kelas-kelas ini merupakan kekuatan penggerak sejarah dan masyarakat akan bergerak menuju revolusi proletariat untuk menggulingkan sistem kapitalisme.
2. Max Weber: Max Weber adalah seorang sosiolog dan ahli teori sosial terkenal. Weber memperluas pemikiran Marx tentang kelas sosial dengan memperkenalkan konsep status sosial dan kekuasaan. Menurut Weber, antargolongan sosial tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh status sosial dan kekuasaan. Weber mengidentifikasi tiga dimensi utama dalam stratifikasi sosial: kelas sosial (berdasarkan faktor ekonomi), status sosial (berdasarkan faktor prestise atau pengakuan sosial), dan kekuasaan (kemampuan individu atau kelompok untuk mempengaruhi keputusan dan tindakan orang lain).
3. Emile Durkheim: Emile Durkheim adalah seorang sosiolog Prancis yang dikenal karena karyanya dalam sosiologi fungsionalis. Durkheim menganggap stratifikasi sosial sebagai hasil dari perbedaan fungsi sosial yang dijalankan oleh individu dalam masyarakat. Baginya, masyarakat dibagi menjadi berbagai kelompok yang memiliki fungsi khusus. Dalam konteks antargolongan sosial, Durkheim menekankan pentingnya solidaritas sosial dalam mempertahankan stabilitas masyarakat. Ia memandang adanya perbedaan antara kelompok sosial sebagai bagian alami dari struktur sosial yang memperkuat solidaritas sosial.
4. Pierre Bourdieu: Pierre Bourdieu adalah seorang sosiolog dan teoretikus sosial Prancis yang menekankan pentingnya modal sosial dalam stratifikasi sosial. Bourdieu berpendapat bahwa seseorang tidak hanya memiliki modal ekonomi, tetapi juga modal sosial, budaya, dan simbolik. Modal sosial, seperti jaringan hubungan dan akses ke sumber daya sosial, dapat mempengaruhi posisi seseorang dalam hierarki sosial. Ia juga menggambarkan konsep kapital budaya, yang merujuk pada pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang dimiliki oleh individu dan diakui oleh masyarakat.
5. Herbert Gans: Herbert Gans adalah seorang sosiolog Amerika yang mempelajari struktur sosial dan kehidupan masyarakat. Ia memperkenalkan konsep "antara golongan" (middleman minority) yang menggambarkan kelompok minoritas yang berada di antara kelompok mayoritas dan memiliki per
1. Karl Marx: Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, dan teoretikus politik terkenal yang mengembangkan teori Marxis. Menurut Marx, antargolongan sosial didasarkan pada pemilikan dan kontrol terhadap sumber daya produksi. Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas utama, yaitu pemilik modal atau borjuis (kelas kapitalis) yang memiliki kendali atas produksi, dan pekerja atau proletariat (kelas pekerja) yang hanya memiliki tenaga kerja mereka. Marx berpendapat bahwa konflik antara kelas-kelas ini merupakan kekuatan penggerak sejarah dan masyarakat akan bergerak menuju revolusi proletariat untuk menggulingkan sistem kapitalisme.
2. Max Weber: Max Weber adalah seorang sosiolog dan ahli teori sosial terkenal. Weber memperluas pemikiran Marx tentang kelas sosial dengan memperkenalkan konsep status sosial dan kekuasaan. Menurut Weber, antargolongan sosial tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh status sosial dan kekuasaan. Weber mengidentifikasi tiga dimensi utama dalam stratifikasi sosial: kelas sosial (berdasarkan faktor ekonomi), status sosial (berdasarkan faktor prestise atau pengakuan sosial), dan kekuasaan (kemampuan individu atau kelompok untuk mempengaruhi keputusan dan tindakan orang lain).
3. Emile Durkheim: Emile Durkheim adalah seorang sosiolog Prancis yang dikenal karena karyanya dalam sosiologi fungsionalis. Durkheim menganggap stratifikasi sosial sebagai hasil dari perbedaan fungsi sosial yang dijalankan oleh individu dalam masyarakat. Baginya, masyarakat dibagi menjadi berbagai kelompok yang memiliki fungsi khusus. Dalam konteks antargolongan sosial, Durkheim menekankan pentingnya solidaritas sosial dalam mempertahankan stabilitas masyarakat. Ia memandang adanya perbedaan antara kelompok sosial sebagai bagian alami dari struktur sosial yang memperkuat solidaritas sosial.
4. Pierre Bourdieu: Pierre Bourdieu adalah seorang sosiolog dan teoretikus sosial Prancis yang menekankan pentingnya modal sosial dalam stratifikasi sosial. Bourdieu berpendapat bahwa seseorang tidak hanya memiliki modal ekonomi, tetapi juga modal sosial, budaya, dan simbolik. Modal sosial, seperti jaringan hubungan dan akses ke sumber daya sosial, dapat mempengaruhi posisi seseorang dalam hierarki sosial. Ia juga menggambarkan konsep kapital budaya, yang merujuk pada pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang dimiliki oleh individu dan diakui oleh masyarakat.
5. Herbert Gans: Herbert Gans adalah seorang sosiolog Amerika yang mempelajari struktur sosial dan kehidupan masyarakat. Ia memperkenalkan konsep "antara golongan" (middleman minority) yang menggambarkan kelompok minoritas yang berada di antara kelompok mayoritas dan memiliki per
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fadilaputri958 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 19 Aug 23