Cerita tentang ketika Masjid Al-Muqarrabien dan Gereja GMIST bergandengan merupakan cerita yang menggambarkan tentang keberlangsungan dan keharmonisan hubungan antara dua agama yang berbeda, yaitu agama Islam dan Kristen.

Pada suatu hari, para pemuka agama dari Masjid Al-Muqarrabien dan Gereja GMIST bertemu untuk membahas tentang bagaimana cara menjaga keharmonisan hubungan antara kedua agama tersebut. Mereka berdiskusi dan mencari solusi agar kedua agama tersebut dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati satu sama lain.

Setelah melalui proses diskusi yang panjang, akhirnya para pemuka agama dari kedua agama tersebut sepakat untuk mengadakan acara bergandengan tangan di depan masjid dan gereja tersebut. Acara ini diadakan sebagai simbol dari keharmonisan yang terjadi antara kedua agama tersebut, dan diikuti oleh para pemuka agama dan juga masyarakat yang ada di sekitar masjid dan gereja tersebut.

Melalui acara ini, para pemuka agama berharap agar hubungan antara kedua agama tersebut dapat terus terjaga dengan baik, dan masyarakat dapat hidup damai dan saling menghargai satu sama lain. Cerita ini menunjukkan bahwa keberlangsungan dan keharmonisan hubungan antara kedua agama tersebut merupakan hal yang sangat penting, dan dapat terwujud melalui kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemuka agama maupun masyarakat yang ada di sekitarnya.