Jawaban:

Penjelasan:

Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa ciri kesetaraan gender tidak ditonjolkan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah karena pada masa itu, perjuangan kemerdekaan lebih difokuskan pada perjuangan politik dan militer daripada masalah-masalah sosial, seperti kesetaraan gender.

Selain itu, pada masa itu juga, pandangan tradisional yang menganggap perempuan lebih cocok berada di rumah dan mengurus keluarga masih cukup kuat. Oleh karena itu, perempuan jarang dianggap sebagai bagian yang penting dalam perjuangan kemerdekaan.

Bukti-bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Misalnya, dalam peristiwa-peristiwa penting seperti pertempuran di Surabaya, perempuan hanya dianggap sebagai pendukung dari perjuangan, tidak sebagai pelaku utama.

Selain itu, dalam organisasi-organisasi perjuangan yang ada pada masa itu juga jarang ditemukan perempuan di posisi penting, seperti dalam Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan pada tahun 1927, hanya ada satu perempuan yang tergabung di dalamnya.

Namun, perlu diingat bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender masih terus berlanjut hingga saat ini dan beberapa organisasi yang fokus pada kesetaraan gender juga muncul setelah kemerdekaan dicapai.