Sebelum proklamasi, Indonesia sedang mengalami situasi politik dan sosial yang tidak stabil, dengan adanya aksi-aksi kemerdekaan oleh pemuda dan perjuangan oleh para pemimpin nasional. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan membentuk pemerintah sementara.

Terjadi ketegangan antara golongan pemuda dan golongan tua karena perbedaan pandangan tentang cara terbaik untuk memperjuangkan kemerdekaan. Golongan pemuda lebih agresif dan berfokus pada aksi-aksi protes, sementara golongan tua lebih berkonsentrasi pada diplomasi dan negosiasi.

Empat tokoh pendiri negara adalah Soekarno (Presiden Republik Indonesia), Mohammad Hatta (Wakil Presiden Republik Indonesia), Drs. Soetomo (pendiri Partai Nasional Indonesia dan tokoh nasional), dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat (pendiri Partai Muslimin Indonesia dan tokoh nasional).