1. apa arti norma2. apa makna kerja sama3. apa makna

Berikut ini adalah pertanyaan dari shaquelarrroyan pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

1. apa arti norma2. apa makna kerja sama
3. apa makna persatuan dan kesatuan
4. apa peran tokoh perumus UUD 1945
5. apa makna bhinneka tunggal ika
6. apa saja bentuk kerja sama diberbagai daerah di Indonesia
7. kapan sidang BPUPKI pertama dan kedua dimulai
8. negara apa saja yang pernah menjajah Indonesia
9. siapa saja presiden indonesia (berdasarkan urutan)

BERIKAN PENJELASAN SESINGKAT SINGKATNYA UNTUK UJIAN BESOK
langganan channel saudara ku ya
Nekoyama Sena​
1. apa arti norma2. apa makna kerja sama3. apa makna persatuan dan kesatuan4. apa peran tokoh perumus UUD 19455. apa makna bhinneka tunggal ika6. apa saja bentuk kerja sama diberbagai daerah di Indonesia7. kapan sidang BPUPKI pertama dan kedua dimulai8. negara apa saja yang pernah menjajah Indonesia9. siapa saja presiden indonesia (berdasarkan urutan) BERIKAN PENJELASAN SESINGKAT SINGKATNYA UNTUK UJIAN BESOKlangganan channel saudara ku yaNekoyama Sena​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

  1. Norma sosial adalah kebiasaan umum atau aturan yang menjadi pedoman perilaku yang sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki batasan wilayah tertentu. Batas norma sosial adalah perilaku yang pantas bagi suatu kelompok masyarakat, sehingga juga dapat disebut sebagai kaidah sosial atau peraturan sosial.
  2. kerja sama adalah keinginan untuk bekerja secara bersama-sama dengan individu lain secara keseluruhan dan menjadi bagian dari kelompok dalam mencapai kepentingan bersama.
  3. persatuan dan kesatuan memiliki makna bersatunya keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia, seperti suku, agama, ras, sosial budaya, dan ekonomi, menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
  4. Berperan sebagai anggota BPUPKI dan ketua PPKI. Ir. Soekarno turut ikut menyusulkan rumusan dasar Negara Indonesia bersama dengan tokoh lainnya yaitu pancasila yang disahkan pada sidang BPUPKI pada tahun 1 Juni 1945.
  5. adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
  6. Mapalus dari Minahasa

Mapalus bermakna sebagai bentuk kerja sama saling tolong menolong satu sama lain.

Belale' atau Pengerih dari Kalimantan Barat

Belale' bermakna sebagai bentuk kerja sama tanpa mendapat upah. Anggota yang terlibat dalam Pengerih akan mendapat bantuan secara bergantian. Belale' adalah bentuk gotong royong di kalangan penggarap ladang.

Marsiadapari atau Siadapari atau Marsirimpa atau Marsirumpa dari Batak (Sumatera Utara)

Marsiadapari bermakna sebagai bentuk gorong royong yang dilakukan secara serentak di ladang masing-masing secara bergantian. Tujuannya untuk meringankan beban pekerjaan.

Ngacau Gelamai dari Bengkulu

Ngacau Gelamai merupakan bentuk gotong royong dalam membuat kudapan. Gelamai merupakan kudapan mirip dodol.

Alak Tau dari Suku Dayak Rindang Benua

Alak Tau merupakan ritual yang dilakukan sebelum menugal di ladang. Ritual ini dilakukan dengan menancapkan kayu ke dalam tanah.

Nugal atau Najuk dari Kalimantan Barat

Nugal merupakan tradisi menanam benih padi atau jagung di lahan kering.

Ngayah dari Bali

Ngayah bermakna sebagai bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela untuk kebaikan bersama. Ngayah bisa dilakukan saat akan beribadah ataupun saat persiapan sebuah acara.

7.Waktu persidangan BPUPKI yaitu 29 Mei-1 Juni 1945 (sidang pertama), 10-17 Juli 1945 (sidang kedua), dan 2 Juni-9 Juli (sidang tidak resmi, yang berlangsung antara sidang resmi pertama dan kedua).

8.Spanyol (1521 – 1692), Portugis (1509 – 1595), Prancis (1806 – 1811), Belanda (1602 – 1942), Inggris (1811 – 1816), Jepang (1942 – 1945).

9.Sukarno (1945-1967), Soeharto (1967-1998), Bacharuddin Jusuf Habibie (1998-1999), Abdurrahman Wahid (1999-2001), Megawati Soekarnoputri (2001-2004), Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2009; 2009-2014), dan Joko Widodo (2014-2019). Selanjutnya sembilan orang Wakil Presiden antara lain: Mohammad Hatta (1945-1956), Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973-1978), Adam Malik (1978-1983), H. R. Umar Wirahadikusumah (1983-1988), Sudharmono (1988-1993), Try Sutrisno (1993-2001), Bacharuddin Jusuf Habibie (1998-1999), Megawati Soekarnoputri (1999-2001), Hamzah Haz (2001-2004), Muhammad Jusuf Kalla (2004-2009), Boediono (2009-2014) dan Muhammad Jusuf Kalla (2014-2019).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh NidaanKhofiyalKarim dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 04 Sep 22