Ungkapan Bhinneka Tunggal Ikabisa pertama kali ditemukan dalamKitab SutasomakaryaMpu Tantular yang ditulis pada abad ke 14(XIV) pada masa Kerajaan Majapahit. Mpu Tantular adalah seorang penganut agama Buddha Tantrayana, namun merasakan hidup aman dan tentram dalam kerajaan Majapahit yang lebih bernafaskan agama Hindu (Ma’arif A. Syafii, 2011).

Pembahasan

Sejarah Bhineka Tunggal Ika

Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika bisa pertama kali ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad ke 14(XIV) pada masa Kerajaan Majapahit. Mpu Tantular adalah seorang penganut agama Buddha Tantrayana, namun merasakan hidup aman dan tentram dalam kerajaan Majapahit yang lebih bernafaskan agama Hindu (Ma’arif A. Syafii, 2011).

Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi pembahasan oleh Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang BPUPKI sekitar 2,5 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bahkan Bung Hatta sendiri mengemukakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah ciptaan Bung Karno pasca Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian  Lambang Negara Republik Indonesia dibentuk dengan bentuk burung Garuda Pancasila, kemudian semboyan Bhinneka Tunggal Ika disisipkan ke dalam lambang tersebut.

Dalam proses perumusan dan pembentukan konstitusi Indonesia, jasa Muh.Yamin harus senantiasa diingat sebagai orang yang pertama kali mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika kepada Bung Karno agar  dijadikan semboyan negara.

Sejarah Mpu Tantular

Mpu Tantular merupakan seorang pujangga ternama Sastra Jawa yang hidup pada abad ke-14 di Majapahit . Ia hidup pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk atau Rajasanagara. Ia masih memiliki ikatan saudara dengan sang raja yaitu keponakannya (bhrātrātmaja dalam bahasa Kawi atau bahasa Sanskerta) dan menantu adik wanita dari sang raja.

Nama "Tantular" disusun dari dua kata: tan (tidak) dan tular (tular atau terpengaruhi). Artinya ia adalah seorang yang "teguh". Sedangkan kata "Mpu" merupakan gelar dan artinya adalah seorang yang pandai atau tukang.

Tantular adalah seorang yang menganut agama Buddha, tetapi ia orangnya terbuka terhadap agama lainnya, terutama kepada agama Hindu-Siwa. Hal ini bisa dilihat pada dua kakawin atau syairnya yang ternama yaitu kakawin Arjunawijaya dan terutama kakawin Sutasoma. Bahkan salah satu bait dari kakawin Sutasoma ini diambil menjadi motto atau semboyan negara Republik Indonesia yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" atau berbeda-beda namun satu.

Pelajari lebih lanjut

materi tentang  bhineka tunggal ika dan mpu tantular yomemimo.com/tugas/21358095

---------------------------

Detail Jawaban

Kelas : 12

Mapel : Sejarah

Bab : Bab 4 - Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1950

Kode : 12.3.4

Kata kunci : bhineka tunggal ika, mpu tantular, sejarah