9. Sifat fisikokimia haloalkana adalah sebagai berikut, kecuali...a. Senyawa klorometana

Berikut ini adalah pertanyaan dari bolejuga878 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

9. Sifat fisikokimia haloalkana adalah sebagai berikut, kecuali...a. Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu
kamar dan tekanan normal
b. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap
c. Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol
d. Tidak berikatan dengan F
e. Jika haloalkana
dipanaskan dalam larutan ammonia beralkohol
dalam wadah tertutup akan dihasilkan amina​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:Pengertian Haloalkana, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Identifikasi, Kimia -

Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen. Haloalkana memiliki rumus umum :

CnH2n+1X

X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain, haloalkana adalah senyawa karbon turunan alkana yang atom H-nya diganti oleh atom halogen.

1. Aturan Penamaan / Tata Nama Haloalkana

Tata nama senyawa haloalkana diawali dengan kata fluoro, kloro, bromo, atau iodo dan diikuti nama alkana yang mengikatnya.

Contoh :

CH3–CH2–I

Monoiodoetana

CH3–CH2–CH2–CH2Cl

Monoklorobutana

CH2Br–CH2Br

1,2–dibromoetana

CHCl3

Triklorometana (kloroform)

CCl4

Tetraklorometana (karbon tetraklorida)

2. Isomer Haloalkana

Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti isomer posisi, isomer struktur, isomer fungsional, dan isomer cistrans.

Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural. Perhatikan struktur haloalkana berikut.

1–klorobutana dan 2–klorobutana

Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi posisi atom klorin berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi.

Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl.

1-klorobutana 2-klorobutana 2-kloro-2-metilpropana

Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh karena itu, ketiga senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda struktur molekulnya). Disamping itu, 1–klorobutana dan 2–klorobutana berisomer posisi.

3. Sifat Haloalkana

Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Titik Didih Senyawa Haloalkana

Senyawa

Titik Didih (°C)

1–kloropropana

46

2–kloropropana

34,8

1–klorobutana

77

2–klorobutana

68

1–kloro–2–metil propana

69

2–kloro–2–metil propana

51

Sumber: Kimia Lengkap SPPM, 1985

Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C–Br = 284; C–I = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C–F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak digunakan sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol.

Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika diolah dengan basa alkali berair. Persamaan reaksinya:

Refluks

C2H5Br + NaOH(berair)

C2H5OH + NaBr

Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom halogen pada haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara pemanasan. Contohnya, bromopropana dicampurkan dengan kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk propanonitril dan kalium bromida. Persamaan reaksinya:

Refluks Alkohol

C2H5Br + KCN

C2H5CN + KBr

Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah tertutup akan dihasilkan amina. Persamaan reaksinya :

C2H5Br + 2HN3

C2H5NH2

+

HBr

Etilamina

Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu distilasi yang disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan terus-menerus kembali ke dalam wadah.

Pergantian atom atau gugus oleh atom atau gugus lain dinamakan reaksi substitusi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Leklangga456 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 08 Jul 21