Berikut ini adalah pertanyaan dari noristanorista1 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Usuan Perubahan Sila Pertama
Sore harinya, Hatta mendapat telepon dari Nishijama, pembantu Maeda bahwa ada seorang opsir Kaigun (angkatan laut) ingin menemuinya dan mengemukakan sesuatu yang penting. Opsir itu mengatakan bahwa wakil Protestan dan Katolik di Indonesia bagian timur yang dikuasai angkatan laut Jepang sangat keberatan terhadap bagian kalimat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar yang berbunyi: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Mereka mengakui bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengenai rakyat yang beragama Islam.
Hatta mengatakan saat rapat panitia sembilan, AA Maramis tidak mempunyai keberatan apa-apa dan ikut menandatanganinya. Namun, tetap saja, pernyataan itu membuat Hatta terpengaruh lalu mengatakan akan membawanya ke sidang PPKI di keesokan harinya.
Menurut Deliar Noer dalam bukunya Mohammad Hatta Hati Nurani Bangsa, tanpa mengecek lagi apakah benar opsir tersebut dari Indonesia timur dan apakah bisa mewakili suara bagian Indonesia tersebut, Hatta memercayainya. Hatinya memang menolak bila Indonesia tidak utuh. Sebaliknya, Hatta pun merasa perlu memenuhi tuntutan kalangan Islam tentang syariat tadi.Keesokan harinya, sebelum rapat PPKI dimulai, Hatta memanggil tokoh-tokoh Islam dari PPKI, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Wahid Hasyim, dan Teuku Mohammad Hasan untuk merundingkannya dalam waktu kurang dari 15 menit.
Hatta mengusulkan agar kata Ketuhanan sebagai sila pertama diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa. Kasman sadar bahwa suasana saat itu tegang dan sekutu, apalagi Belanda, akan datang dan tidak akan bisa menerima kemerdekaan Indonesia yang diprokalamasikan kemarin.
Kasman berusaha agar tawaran Hatta tidak dihalangi kalangan Islam termasuk meminta sangat kepada Ki Bagus yang seorganisasi dengannya agar tidak bereaksi. Ki Bagus terpaksa diam walaupun sebenarnya hatinya menolak.Teuku Hasan tidak bereaksi. Walaupun seorang muslim yang taat, Teuku Hasan tidak mengemukakan pendapat dalam soal politik tadi. Wahid Hasyim tidak hadir (sebagian sumber termasuk Hatta mengatakan hadir). Namun, Wahid setuju saran Hatta. Baginya, Ketuhanan yang Maha Esa sama dengan tauhid.
Lanjut Deliar Noer, mengatakan, apakah Hatta tidak setuju dengan syariat Islam? Sepanjang hidupnya, Hatta merupakan seorang muslim yang taat. Sepuluh tahun di Belanda, Hatta tidak minum dan makan sesuatu yang haram, pergaulannya dengan perempuan dibatasi, tidak pernah melakukan sesuatu yang menyimpang dari agama sepanjang berjuang untuk kemerdekaan, dan setelah menjabat sebagai wakil presiden dan perdana menteri, Hatta bersih.
Penjelasan:
Semoga membantu
Maaf kalau salah
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh margarethaResty dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 26 Jun 21