seorang pemimpin memikul tanggung jawab yang besar terhadap perkejaan​

Berikut ini adalah pertanyaan dari yyccyvyvy pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Seorang pemimpin memikul tanggung jawab yang besar terhadap perkejaan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban :

seorang pemimpin harus bisa mengatur kesejahteraan rakyat. Namun tentunya seorang pemimpin tidak terbatas dalam mengurus kesejahteraan saja.

Terlebih di negara mayoritas muslim seperti di Indonesia, dan dengan berlandaskan pada butir Pancasila, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Seorang pemimpin harus bisa menjaga ketenteraman masyarakat dalam beragama dan menjaga ketenteraman rakyatnya. Maka daripada itu, tanggung jawab seorang pemimpin itu sangat besar dan tidak mudah

Ketika zaman para sahabat sepeninggal Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam dulu, para sahabat Nabi yang mulia sangat menghindari untuk menjabat menjadi seorang pemimpin, walaupun mereka dipaksa hingga disiksa agar mau untuk menjadi pemimpin.

Hal itu terjadi karena mereka menganggap bahwa mereka tidak layak untuk dijadikan pemimpin, atau tidak memiliki kriteria seorang pemimpin, terlebih mereka mengetahui akan konsekuensi, dan pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt.

Di sisi lain, Rasulullah saw sempat menasihati salah satu sahabatnya yaitu Abdurrahman bin Samurah: “Wahai Abdurrahman bin Samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepadamu karena diminta, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepadamu bukan karena diminta, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Umar bin Khatab radhiallahu anhu pada masa kepemimpinannya pernah berujar: “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya kelak, seraya akan ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalan untuknya?” Saking sadar dan ketakutannya beliau terhadap tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

Bahkan dalam kisahnya yang terkenal ketika Umar bin Khatab berkeliling untuk melihat masyarakatnya, beliau menemukan seorang Ibu dengan bayinya yang menangis karena kelaparan, beliau pun rela untuk memanggul bahan pokok makanan dari baitul mal menuju tempat tinggal salah satu warganya yang kelaparan itu dengan jarak yang terbilang jauh.

Bahkan beliau menolak tawaran ajudannya Aslam, untuk membantunya memikul berat beban bahan pokok makanan tersebut, dan tawaran tersebut membuat wajah Umar berubah memerah padam seraya berkata:

"Aslam, jangan jerumuskan aku ke dalam neraka. Kau akan menggantikan aku memikul beban ini, apakah kau mau memikul beban di pundakku ini di hari pembalasan kelak?" kata Umar dengan nada tinggi. Aslam hanya tertunduk mendengar perkataan Umar karena ketakutannya kepada Allah Subhanahuwata’ala.

Pada masa sekarang, umat Islam tampak tidak menghiraukan hal tersebut. Perebutan kekuasaan menjadi hal yang lumrah dan menggiurkan walaupun menghalalkan segala cara agar dirinya dapat memimpin.

Kepopuleran, penghormatan, kekayaan, status sosial, dan keinginan untuk memerintah orang lain agar dapat memenuhi segala hawa nafsunya merupakan hal yang paling mereka utamakan. Rasulullah saw pernah bersabda mengenai hal tersebut:

“Sesungguhnya kalian akan berambisi akan jabatan kepemimpinan. Padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (HR Bukhari)

Maka Rasulullah menasihati agar kita tidak meminta-minta untuk mendapatkan jabatan tinggi. “Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepadamu karena diminta, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepadamu bukan karena diminta, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya,” (HR. Bukhari-Muslim). (Moh Rizal Sutrisno).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Alif20G dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 07 Jun 21