Jawaban:

Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah maraknya sikap golput di dalam proses demokrasi di Indonesia adalah dengan mengimplementasikan dan memahami benar pendidikan kewarganegaraan.

Penjelasan:

Golongan putih atau sering pula dikenal dengan Golput kerap kali kita dengar dalam praktek demokrasi di Indonesia. Golput sendiri adalah istilah politik yang timbul pada saat pemerintahan orde baru. Golput bermula dari aksi protes mahasiswa sebagai gerakan untuk tak terlibat dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada kala itu. Meskipun Golput ramai pada saaat era orde baru, akan tetapi pada kenyataannya praktik golput lebih dominan terjadi pada era reformasi bahkan angka golput makin meningkat pada setiap pemilihan selanjutnya.

Adapun faktor yang menjadikan masyarakat melakukan golput yaitu:

1. Masyarakat tak percaya akan politik baik partai ataupun calon pemimpin yang akan beradu dalam pemilu, umumnya masyarakat merasa kecewa akan kepemimpinan yang ada dan tak ada kandidat yang cocol menurut hati nurani masayarakat.
2. Masyarakat kurang sosialisasi menjadikan mereka tak mengetahui informasi mengenai pemilihan umum yang diselenggarakan.
3. Adanya anggapan bahwa siapapun yang menang dan menjadi pemimpin tak akan merubah kehidupannya yang membuat warga merasa tak perlu menyalurkan suaranya.
4. Faktor lain bisa disebabkan oleh adanya faktor teknis seperti terjadi kesalahan sehingga warga tak terdaftar, terjadi berbagai hambatan seperti sakit dan kejadian lainnya.

Pendidikan demokrasi memiliki peran aktif dalam menekan angka golput, penerapan pendidikan demokrasi yang paling efektif dan cocok bisa dilakukan melalui pendidikan formal seperti adanya pendidikan kewarganegaraan di sekolah, praktek semacam ini dilaksanakan guna menyadarkan generasi muda akan urgensinya menyuarakan pendapat melalui pemilihan umum, melalui pendidikan demokrasi kita bisa diajarkan mengenai implementasi praktek demokrasi yang baik, aktualisasi dan sosialisasi konsep.

Pendidikan demokrasi juga bisa mengajarkan kita agar berpikir kritis dalam memilih calon pemimpin yang sesuai sehingga generasi muda tak bimbang dan awam terkait praktie demokrasi ini, masyarakat khususnya generasi milenial juga menjadi sadar dan tak buta informasi terkait pemilihan umum. Akan tetapi hal itu tentunya kembali kepada pribadi masing-masing apakah mau mengimplementasikan dan menerapkannya atau tidak. Sebab kesadaran masyarakat terkhusus generasi milenial bisa membantu mengurangi angka golput dalam tiap pelaksanaan pemilu.

Pelajari lebih lanjut:

1. Materi tentang Golput: yomemimo.com/tugas/115936
2. Materi tentang Pendidikan Kewarganegaraan: yomemimo.com/tugas/35450906

#BelajarBersamaBrainly