Perhatikan Teks Informasi berikut :Sri Mulyani: Hubungan Masyarakat dengan Perpajakan Sangat Emosional

Dedy Afrianto, Jurnalis · Kamis 01 September 2016 11:26 WIB



DEPOK –Pajak adalah salah satu alat yang dapat menghubungkan masyarakat dengan negara. Hanya saja, selama ini masyarakat masih banyak yang enggan untuk membayar pajak.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, hubungan masyarakat dengan negara melalui pajak adalah hubungan yang syarat dengan emosional. Maka, butuh upaya khusus dari pemerintah agar masyarakat tak salah persepsi dengan program perpajakan di Indonesia. "Hubungan yang paling penting adalah hubungan perpajakan. Ini adalah hubungan yang sangat fundamental, esensial, dan tapi emosional karena menyangkut hak konstitusi negara," kata Sri Mulyani di Balai Sidang UI, Depok, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Menurut Sri Mulyani, negara memiliki hak untuk dapat memungut pajak dari masyarakat. Namun, masyarakat juga memiliki hak untuk dapat menuntut pemerintah apabila tidak menggunakan dana pajak tersebut dengan optimal. "Bapak Ibu boleh bilang 'kenapa saya tidak bisa dapatkan jasa padahal saya sudah bayar pajak', silakan itu hak. Hubungan ini jadi emosional, pada satu sisi pemerintah boleh untuk mengambil pajak dari rakyat dan rakyat berhak untuk meminta dampak dari pembangunan pajak ini," jelasnya.

Untuk itu, perlu pegawai pajak yang bersih agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perpajakan di Indonesia. Sebab, selama ini banyak masyarakat yang enggan membayar pajak karena tidak yakin dengan kredibilitas petugas pajak yang bisa saja menggelapkan dana pajak tersebut.

"Negara ini di mana saja harus dikelola, harus diurus dengan tanggung jawab. Keamanan ketertiban, berbagai macam jasa yang sifatnya publik harus dikelola profesional," tutupnya.



Dari informasi di atas, apakah yang menjadi hubungan masyarakat dengan negara melalui pajak ....

please buruan jawab waktuku 30 menit