Penjelasan:

PKI (Partai Komunis Indonesia) adalah salah satu partai tertua di Indonesai, sejak 1914. Awalnya, partai ini berkembang hanya di Rusia dan China lalu menyebar ke negara lain termasuk Indonesia. Dibubarkan sejak 1965 karena dianggap berbahaya untuk Indonesia.

PKI 1948:

Dilakukan terhadap Pemerintah Indonesia dengan tujuan utama untuk mengganti landasan ideologi Pancasila atas pimpinan dari Musso dan dukungan dari mantan perdana menteri Amir Syarifuddin. Ciri pemberontakan tahun 1948 ini sebagai berikut :

1. Berorientasi pada konsep komunis milik Uni Soviet (Rusia).
2. Seluruh kaum kiri/sosialis berada dibelakang PKI/ mendukung PKI
3. PKI saat pemberontakan mengumumkan terbentuknya pemerintahan baru dengan landasan komunis.
4. Tidak memiliki organisasi kepemudaan dan organisasi wanita, yang turut dipakai PKI dalm pemberontakannya.
5. Tidak ada kaum muslim yang mendukung, malah menentang dan bermusuhan dengan PKI.
6. PKI tidak mendapat dukungan dari pemimpin dari pemerintah yang berkuasa.

PKI 1965:

Pemberontakan PKI 1965 dilakukan oleh D.N. Aidit dengan tujuan untuk membuat Angkatan Kelima yang terlepas dari ABRI. Tetapi petinggi Angkatan Darat tidak setuju dan hal ini lebih menimbulkan nuansa saling mencurigai antara PKI dan militer. Saat ini pula Ir. Soekarno terpengaruh PKI dengan membentuk NASAKOM (Nasionalis, Agama Komunis) yang sebenarnya komunis tidak akan bisa pernah bersatu dengan Agama karena komunis tidak percaya Tuhan. Ciri pemberontakan ini sebagai berikut :

1. Berorientasi pada konsep komunis milik RRC (Republik Rakyat Cina).
2. Tidak semua kaum kiri/sosialis yang mendukung PKI, bahkan terjadi persaingan politik antara PKI dengan kaum kiri/sosialis yang lain.
3. Tujuan PKI untuk mewujudkan angkatan kelima yang terpisah dari ABRI.
4. Memiliki organisasi kepemudaan dan organisasi wanita, yang turut dipakai PKI dalam pemberontakannya.
5. Tidak ada kaum muslim yang mendukung, mereka menentang dan bermusuhan dengan PKI.
6. PKI mendapatkan dukungan dari pemerintah yang berkuasa, yaitu oleh Presiden Ir. Sukarno.