Jawaban:

Ir. Soekarno yang sering disebut Bung Karno lahir di Blitar, Jawa Timur tanggal 6 Juni 1901. Ayah Ir. Soekarno bernama Raden Sukemi Sastrodiharjo yang masih keturunan raja Kediri dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Ray, keturunan bangsawan bali. Ir. Soekarno memulai pendidikan di ELS (SD) kemudian melanjutkan ke HBS (SMA), selama 6 tahun dan akhirnya melanjutkan ke HTS di Bandung (ITB). Pada tahun 1925 beliau meraih gelar insinyur (Ir).

Ir. Soekarno membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) ketika menjadi mahasiswa. Beliau terpilih menjadi ketua pada Konggres PNI pertama. Beliau sering dipenjarakan karena kegiatan politiknya dianggap merugikan Belanda. Namun, beliau tidak patah semangat untuk berjuang mencapai Kemerdekaan Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, Ir. Soekarno memimpin organisasi yang diberi nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama tokoh lainya. Tokoh tersebut, antara lain Drs. Mohammad Hatta, K.H Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara (Empat serangkai).

Melalui Putera inilah watak bangsa Indonesia digembleng agar lebih cinta tanah air. Putera didirikan oleh Jepang demi untuk kepentingan Jepang. Namun, Ir. Soekarno dan kawan-kawan memanfaatkan Putera untuk kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena, itu Putera dibubarkan oleh Jepang.

Menjelang kemerdekaan Indonesia, Ir. Soekarno menyumbangkan pemikiranya dalam pembentukan dasar negara yang beliau beri nama Pancasila. Ir. Soekarno juga dipercaya menjadi ketua PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas nama seluruh bangsa Indonesia. Ir. Soekarno kemudian mendapat julukan Bapak Proklamasi.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI yang pertama melantik Ir. Soekarno menjadi Presiden RI pertama. Ir. Soekarno wafat tanggal 21 juni 1970 dan dimakamkan di Blitar (Jawa Timur)

Ada beberapa hal yang dapat diteladani dari sikap Ir. Soekarno antara lain, Mengutamakan kepentingan umum (bangsa) daripada kepentingan pribadi atau golongan, mengutamakan musyawarah mufakat, dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain.

Penjelasan:

maaf kalo salah