Pada tanggal 17 Desember 2002, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan dengan suara 16:1 bahwa Pulau Sipadan dan Ligitan yang kepemilikannya diperebutkan antara Indonesia dan Malaysia sejak 1969, dinyatakan sebagai wilayah Malaysia. Keputusan ini didasarkan bahwa Inggris yang mewariskannya kepada Malaysia, dianggap lebih melaksanakan kedaulatan atas pulau tersebut sebelum 1969, dibandingkan dengan Hindia Belanda yang mewariskannya kepada Indonesia.

Pembahasan:

Kewenangan yang dilaksanakan oleh Inggris dan Malaysia dinilai lebih konsisten dan terus menerus, sehingga Mahkamah Internasional menilai keduanya lebih melaksanakan 'effective control' . Perlu diketahui bahwa doktrin 'effective control' dinilai lebih sesuai dengan Hukum Internasional.

Doktrin ini juga yang oleh Arbitrator Max Huber dalam tahun 1928 dipakai untuk menyatakan bahwa Pulau Mianggas yang dipertengkarkan antara Amerika Serikat dan Hindia Belanda dinyatakan sebagai wilayah Hindia Belanda dan kini menjadi bagian dari wilayah Indonesia.

Sebagai informasi, Pulau Sipadan dan Ligitan merupakan dua pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, tepatnya berada di Selat Makassar. Masing-masing pulau memiliki luas 10,4 hektare untuk Sipadan dan 7,4 hektare untuk Ligitan. Kedua pulau memiliki jarak sekitar 15,5 mil laut.

Materi pembahasan tentang kedaulatan dapat juga disimak pada link berikut: yomemimo.com/tugas/35398739

#BelajarBersamaBrainly