• Perjanjian yang dilakukan oleh Pak Badrun terhadap Pak Nizar merupakan perjanjian penitipan barang yang diperbolehkan. Karena perjanjian ini termasuk dalam secara terpaksa karena adanya musibah kebakaran.
• Perikatan timbul karena dua pihak telah sepakat untuk mengikatkan diri. Artinya kedua belah pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, sehingga penitipan barang yang dilakukan oleh Pak Badrun merupakan perjanjian sebagai sumber perikatan.

Pembahasan

Kasus soal:

Suatu ketika, terjadi kebakaran di toko Kurnia milik Pak Badrun. Untungnya, tidak semua barang telah terbakar, seperti 5 ton beras dan 2 ton gula. Pak Nizar menawarkan untuk menyimpan barang-barang milik Pak Badrun di gudangnya dengan biaya sewa Rp. 500.000/bulan. Setelah berjalan selama 3 bulan, terjadi kebocoran di gudang menyebabkan gudang Pak Nizar tergenang air, termasuk beras dan gula ikut tergenang. Sebagian besar produk rusak atau tidak dapat digunakan lagi.

Terdapat dua bentuk perjanjian penitipan barang sebenarnya, yaitu:

• Penitipan secara sukarela, terjadi jika ada kata sepakat antara dua belah pihak yaitu penitip dengan orang yang dititipi, ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang berwenang.
• Penitipan secara terpaksa, penyimpanan barang sebagai tindakan pencegahan yang diperlukan pada saat terjadi bencana adalah proses penyimpanan yang terpaksa dilakukan karena suatu kejadian yang tidak terduga, seperti kebakaran, runtuhnya gedung, perampokan, kapal karam, banjir, atau keadaan darurat lainnya.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang perjanjian penitipan barang yomemimo.com/tugas/46833866

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1