Jawaban:

Sebelum perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), keadaan bidang sosial budaya sangat bergantung pada tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Di masa lalu, masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali terisolasi dan memiliki cara hidup yang sangat berbeda satu sama lain.

Pada zaman dahulu, kehidupan sosial budaya didasarkan pada sistem nilai, norma, dan adat yang dianut oleh masyarakat. Sistem tersebut sangat dipengaruhi oleh agama, budaya, dan tradisi yang berkembang di dalam masyarakat. Pendidikan formal belum berkembang sehingga pengetahuan dan keterampilan lebih didapatkan melalui pengalaman dan pengetahuan turun-temurun.

Masyarakat di masa lalu lebih mengandalkan alam sebagai sumber kehidupan. Kehidupan mereka sangat bergantung pada hasil panen dan perburuan. Oleh karena itu, mereka hidup secara nomaden dan berpindah-pindah tempat untuk mencari sumber makanan.

Masyarakat di masa lalu memiliki hubungan sosial yang sangat erat dan kuat. Kehidupan bersama diatur oleh aturan adat yang sangat ketat dan memiliki peran masing-masing. Ada orang yang bertanggung jawab sebagai pemimpin, pengambil keputusan, pembuat kebijakan dan lainnya. Di dalam masyarakat tradisional, biasanya ada pembagian pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kemampuan.

Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keadaan bidang sosial budaya mengalami perubahan. Pendidikan formal semakin berkembang, sehingga pengetahuan dan keterampilan dapat diperoleh melalui sekolah atau perguruan tinggi. Masyarakat juga semakin terbuka dan berinteraksi dengan masyarakat lain yang memiliki budaya dan tradisi yang berbeda. Hal ini mengakibatkan munculnya perubahan dan penyatuan kebudayaan yang berbeda.