Berikut ini adalah pertanyaan dari nasyasangadji47 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Menurut saya, ada beberapa dampak negatif dari budaya "flexing" ini, seperti:
1. Mengesampingkan nilai-nilai kejujuran dan kerendahan hati dalam kehidupan sosial.
2. Meningkatkan tekanan sosial dan menghasilkan kecemburuan yang tidak sehat.
3. Meningkatkan kecenderungan perilaku konsumtif dan hutang yang berlebihan untuk mengejar status sosial.
4. Memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi antara orang kaya dan miskin.
Sebagai bangsa yang memiliki warisan budaya yang kaya dan bermartabat, kita seharusnya mengutamakan nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati, dan saling menghormati dalam kehidupan sosial. Sebagai generasi muda, kita juga harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memperlihatkan identitas diri yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kita dapat membangun sebuah budaya yang berdasarkan prinsip-prinsip etika dan moral yang luhur, dengan meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat mengenai nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati, dan etika dalam pergaulan sosial. Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya budaya "flexing" yang merugikan bagi masyarakat secara keseluruhan.
penjelasan
"Flexing" dapat didefinisikan sebagai tindakan memamerkan kemewahan atau keberhasilan seseorang, biasanya melalui media sosial atau tindakan publik lainnya. Fenomena ini muncul sebagai bagian dari budaya populer di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ukerap1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Aug 23