Tikus dan Ayam Di sebuah hutan, tinggal dua binatang yang

Berikut ini adalah pertanyaan dari tyasdiary pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Tikus dan AyamDi sebuah hutan, tinggal dua binatang yang bersahabat. Mereka adalah Tikus dan Ayam. Namun, sifat mereka sangat berbeda. Tikus sangat rajin bekerja, dan Ayam sangat pemalas

Suatu hari, Tikus dan Ayam berjanji akan menanam jagung di ladang. Tikus pun menghampiri Ayam di rumahnya.

"Ayam, ayo kita tanam jagung kita, ajak Tikus.

Ayam tampak malas. la pun menjawab, "Kamu pergi duluan saja, nanti aku menyusulmu. Masih banyak pekerjaanku di rumah

Tikus pun pergi ke ladang seorang diri. Sesampainya di lauang, Tikus langsung menanam jagung. Mulai dari mem- buat lubang, memasukkan biji jagung ke dalam lubang, sampai menutup kembali lubangnya, ia lakukan seorang diri.

Tapi Tikus tak merasa lelah, karena la sangat suka bekerja.

Sementara itu, Ayam baru datang ketika pekerjaan Tikus sudah selesai. Namun Tikus tidak kesal kepada Ayam. la memaklumi jika Ayam sibuk. Beberapa hari kemudian, tanaman jagung milik Tikus dan Ayam sudah tumbuh

Sudah saatnya menyiram dan memberi pupuk, agar tanaman jagung mereka tumbuh

dengan subur.

Namun seperti biasa, ketika Tikus mengajak Ayam untuk bekerja di ladang, ada saja alasan yang diberikan Ayam. la mengatakan bahwa dirinya sedang sibuk dan akan menyusul nanti. Padahal, ia hanya bermalas-malasan di rumah. Tikus pun tak menaruh curiga pada sahabatnya itu.

Akhirnya, Tikus kembali mengerjakan ladangnya seorang diri. Meski keringat bercucuran, tapi Tikus tidak peduli Semua pekerjaan dilakukannya dengan hati yang senang.

Begitu seterusnya. Tikus mengurus ladang jagungnya sendirian. Setiap mengajak Ayam ke ladang, selalu ada alasan Ayam untuk menolak. Sekarang sudah memasuki masa panen. Tikus hendak mengajak Ayam untuk memanen jagung mereka: "Kamu duluan saja, Tikus. Nanti aku menyusul. Aku sedang sibuk. Lagi pula, persediaan makananku masih cukup," tolak Ayam "Baiklah, Tapi, kau segera ke ladang, ya. Sekarang sudah sering turun hujan. Jika tak dipanen, bisa-bisa jagung kita busuk," ucap Tikus. Tikus pun pergi ke ladang, dan mulai memanen jagung. Hingga sore hari, Ayam tak juga datang. Tapi Tikus merasa senang, karena panen kali ini sangat melimpah. la pun membagi dua hasil panennya. Setengah untuknya, dan setengah lagi untuk Ayam. Tikus langsung memasukkan jagung miliknya ke lumbung. Sementara jagung milik Ayam ia tinggalkan di ladang, la meminta Ayam untuk mengambil miliknya di ladang.

Namun, Ayam sungguh malas. Bahkan untuk mengambil jagung yang sudah dipanen saja, dia malas. Beberapa hari kemudian, persediaan makanan Ayam habis la kemudian teringat dengan jagung hasil panennya yang masih di ladang. Ayam pun segera mengambilnya ke ladang. Tapi, apa yang terjadi?

Sebagian jagung milik Ayam sudah busuk. Beberapa malah terbawa arus air karena memang sudah beberapa hari hujan turun dengan lebat. Ayam pun hanya bisa menyesali kemalasannya.

Pertanyaan

》Berdiskusi tentang Nilai-Nilai Pancasila dalam Cerita "Tikus dan Hewan"​
Tikus dan Ayam Di sebuah hutan, tinggal dua binatang yang bersahabat. Mereka adalah Tikus dan Ayam. Namun, sifat mereka sangat berbeda. Tikus sangat rajin bekerja, dan Ayam sangat pemalas Suatu hari, Tikus dan Ayam berjanji akan menanam jagung di ladang. Tikus pun menghampiri Ayam di rumahnya.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Cerita "Tikus dan Ayam" mengandung beberapa nilai Pancasila yaitu:

Kerja Keras (Work Ethic) - Dikenal dalam nilai kebijaksanaan, yaitu rajin bekerja. Dalam cerita ini, Tikus dikenal sebagai binatang yang rajin bekerja dan tidak pernah merasa lelah. Ia mengerjakan pekerjaan ladangnya seorang diri tanpa menunggu bantuan Ayam.

1. Kejujuran (Honesty) - Dikenal dalam nilai keadilan, yaitu jujur dan adil. Dalam cerita ini, Tikus membagi hasil panen mereka dengan adil, meskipun Ayam selalu malas untuk bekerja. Ia tidak merasa curiga dan mempercayai Ayam, dan membiarkan Ayam mengambil jagungnya sendiri.

2. Sabar (Patience) - Dikenal dalam nilai kebajikan, yaitu sabar dan dapat memaafkan. Dalam cerita ini, Tikus selalu menunggu Ayam meskipun Ayam selalu menolak untuk bekerja dan memiliki alasan-alasan yang tidak masuk akal. Ia tidak mudah marah dan memaafkan sahabatnya.

3. Tanggung Jawab (Responsibility) - Dikenal dalam nilai kemanusiaan, yaitu bertanggung jawab dan memiliki rasa tanggung jawab. Dalam cerita ini, Tikus selalu bertanggung jawab atas pekerjaan ladang mereka meskipun Ayam malas. Ia tidak pernah menunggu bantuan Ayam dan memikirkan kebaikan mereka berdua.

Kesimpulannya, cerita "Tikus dan Ayam" mengandung beberapa nilai Pancasila seperti kerja keras, kejujuran, sabar, dan tanggung jawab, yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh DikiAprian1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 11 May 23