1. Apa kandungan pendidikan moral/pesan moral dari tiap baris lirik

Berikut ini adalah pertanyaan dari usaha23662 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Apa kandungan pendidikan moral/pesan moral dari tiap baris lirik lagu lir - ilir?2. Jelaskan profil dari tokoh wayang berikut ini; Adipati Karna, Kumbakarna, Dewaruci, dan Sukrasana.
3. Bagaimana cara/strategi saudara menanamkan moral baik buruk di depan kelas dengan memanfaatkan tokoh-tokoh pewayangan?
4. a. Bagaimana cara mengajar pada siswa dengan imitasi atau menirukan?
b. Siswa akan meniru kebiasaan gurunya, adakah teman kuliahmu yang saat kuliah menyandarkan kepala ke teman sebelahnya? Adakah teman kuliahmu yang punya kebiasaan bercermin saat kuliah? Jika ada, apa pendapatmu terhadap kebiasaan tersebut?
c. Mengapa siswa sekolah dasar perlu tokoh sebagai suri teladan atau perlu diberi keteladanan perilaku/perbuatan guru?
5. a. Apa bedanya antara merasa wajib menyapa, senyum, ramah sesuai profil guru SD atau sadar untuk menyapa, senyum, ramah sesuai profil guru SD?
b. Bagaimana caranya untuk menanamkan rasa sadar disiplin dan khidmat dalam mengikuti upacara pengibaran bendera?
6. Mengapa setelah sholat subuh cenderung tanpa uzur ingin melanjutkan tidur lagi?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Lagu Ilir-Ilir berisi pesan moral tentang menghormati orang tua, berbagi, bersabar, bersatu, berjuang, dan berani.

2. Adipati Karna adalah tokoh yang memiliki kemampuan dalam hal pedang dan keterampilan bertarung. Ia dikenal sebagai seorang yang pandai bicara, berjiwa besar, dan memiliki keberanian yang luar biasa. Kumbakarna adalah tokoh yang sangat kuat dan memiliki kekuatan luar biasa. Ia juga memiliki kepribadian yang baik dan sangat setia pada Raja Bali. Dewaruci adalah tokoh yang memiliki kepintaran dan kecerdasan luar biasa. Ia juga dianggap sebagai pelindung dan pemimpin masyarakat. Sukrasana adalah tokoh yang memiliki kesabaran yang luar biasa dan menghormati orang tua. Ia juga dikenal sebagai orang yang berjiwa besar dan dapat menjadi contoh bagi orang lain.

3. Guru dapat menggunakan tokoh-tokoh wayang untuk menanamkan moral baik dan buruk di depan kelas dengan cara menggunakan contoh-contoh perilaku yang baik dari tokoh wayang tersebut. Guru dapat memberi contoh perilaku yang baik dari tokoh wayang tersebut dan mengajarkan siswa bahwa perilaku yang baik akan membawa manfaat yang besar. Guru dapat juga menggunakan contoh perilaku yang buruk dari tokoh wayang tersebut untuk menyadarkan siswa bahwa perilaku yang buruk tidak akan membawa manfaat yang besar.

4. a. Cara mengajar pada siswa dengan imitasi atau menirukan adalah dengan menggunakan kata-kata, gerakan, dan ekspresi yang sama seperti yang digunakan oleh guru. Guru dapat juga menggunakan benda-benda yang dapat dipakai sebagai peragaan untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan.

b. Pendapat saya tentang kebiasaan teman kuliah yang menyandarkan kepala ke teman sebelahnya adalah bahwa kebiasaan tersebut merupakan perilaku yang tidak sopan. Sementara untuk teman kuliah yang punya kebiasaan bercermin saat kuliah, saya berpendapat bahwa kebiasaan tersebut merupakan perilaku yang bisa dianggap baik karena dapat membantu siswa untuk mengevaluasi penampilan mereka.

c. Mengajar siswa dengan menggunakan tokoh sebagai suri teladan atau membekali mereka dengan keteladanan perilaku/perbuatan guru adalah penting karena ini dapat membantu siswa untuk memahami dan mengikuti contoh perilaku yang baik. Dengan menggunakan tokoh sebagai suri teladan, guru dapat menanamkan norma-norma sosial dan budaya yang dihormati di sekolah.

5. a. Perbedaan antara merasa wajib menyapa, senyum, dan ramah sesuai profil guru SD dan sadar untuk menyapa, senyum, dan ramah sesuai profil guru SD adalah merasa wajib menyapa, senyum, dan ramah tersebut adalah suatu kewajiban sebagai seorang guru SD, sedangkan sadar untuk menyapa, senyum, dan ramah sesuai profil guru SD berarti seorang guru SD harus memiliki rasa sadar untuk melakukan hal tersebut.

b. Cara untuk menanamkan rasa sadar disiplin dan khidmat dalam mengikuti upacara pengibaran bendera adalah dengan memberikan penekanan pada pentingnya disiplin dan khidmat dalam mengikuti upacara tersebut. Guru juga dapat memberikan contoh baik dalam mengikuti upacara tersebut dengan cara berpakaian rapi, mengikuti gerakan dengan hati-hati, dan menghormati orang lain yang ikut dalam upacara.

6. Salah satu alasan mengapa setelah sholat subuh cenderung tanpa uzur ingin melanjutkan tidur lagi adalah karena sholat subuh merupakan salah satu sholat yang wajib dikerjakan sebelum fajar. Setelah melaksanakan sholat subuh, tubuh cenderung akan merasa lelah dan tidak bisa melanjutkan aktivitas lagi. Oleh karena itu, banyak orang yang cenderung ingin melanjutkan tidur lagi setelah sholat subuh.

Penjelasan:

Semoga membantu

Jangan lupa bintang 5 nya yahhh

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wibulocalmusic123 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 27 Mar 23