Jawaban:

a. Perkembangan demokrasi Orde Lama atau Demokrasi Parlementer (1945-1959)

- Stabilitas politik scr umum memprihatinkan. Ditandai dengan kuantitas politik yang amat tinggi. Konflik kebanyakan bersifat ideologis dan primordial dalam masa 20 tahun pasca merdeka.

- Stabilitas pemerintah dalam 20 tahun berada dalam keadaan memprihatinkan. Mengalami 25 pergantian kabinet, 20 kali pergantian kekuasaan eksekutif dengan rata-rata satu kali pergantian setiap tahun.

- Perangkat kelembagaan yang memprihatinkan. Ketidaksiapan aparatur pemerintah dalam proses politik menjadikan birokrasi tidak terurus

- Krisis ekonomi. Pada masa ini krisis dikarenakan kabinet tidak sempat untuk merealisasikan program ekonomi karena pergantian kekuasaan yang kerap terjadi.

b. Perkembangan Demokrasi Orde Baru

- Intervensi negara scr berlebihan terhadap perekonomian dan pasar memberikan keleluasaan lebih kpd negara untuk mengakumulasikan modal dan kekuatan ekonomi.

- Kemenangan mutlak partai Golkar dalam pemilu yang memberi legitimasi politik yang kuat kpd negara.

- Dijalankannya regulasi-regulasi politik semacam birokratisasi , depolitisasi , dan institusionalisasi.

- Dipakainya pendekatan keamanan.

- Tersedianya sumber biaya pembangunan , baik dari eksploitasi minyak bumi dan gas serta bantuan dari luar negeri , dan akhirnya sukses menjalankan kebijakan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat sehingga menyumbat gejolak masyarakat yang potensinya muncul karena sebab struktural.

c. Perkembangan Demokrasi Masa Reformasi (1998-Sekarang)

- Pemilu yang dilaksanakan tahun 1999 jauh lebih jauh demokratis dari yang sebelumnya serta pelaksanaan pemilu setelah tahun 1999 juga berjalan demokratis dan lebih baik daripada pelaksanaan pemilu sebelum 1999.

- Sebagian besar hak dasar bisa terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat.

- Pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan scr terbuka.

- Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari pemerintahan pusat sampai pada tingkat desa.

Penjelasan: