Penjelasan:

Masa periode demokrasi parlementer di Indonesia terjadi setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945. Periode ini dimulai pada tahun 1949 hingga 1950, yang ditandai dengan terbentuknya pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri.

Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi pada masa periode demokrasi parlementer 1949 sampai 1950:

1. Terbentuknya pemerintahan demokrasi parlementer

Pada tahun 1949, Indonesia membentuk pemerintahan demokrasi parlementer, yang dipimpin oleh perdana menteri. Sistem pemerintahan ini didasarkan pada konstitusi yang disepakati oleh berbagai partai politik.

2. Pembentukan Konstituante

Pada tahun 1949, Indonesia juga membentuk Konstituante, yaitu sebuah badan legislatif yang bertugas untuk membuat konstitusi baru. Konstituante terdiri dari perwakilan dari berbagai partai politik yang ada di Indonesia.

3. Kabinet Hatta dan kabinet Natsir

Pada masa periode ini, terdapat dua kabinet yang berturut-turut memimpin pemerintahan, yaitu Kabinet Hatta dan Kabinet Natsir. Kabinet Hatta dipimpin oleh Wakil Presiden Muhammad Hatta, sementara Kabinet Natsir dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Natsir.

4. Terjadi krisis ekonomi

Pada masa periode demokrasi parlementer ini, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain inflasi yang tinggi dan kurangnya investasi asing. Krisis ekonomi ini mempengaruhi stabilitas politik di Indonesia.

5. Terjadi perang saudara di beberapa daerah

Pada masa periode ini, terjadi perang saudara di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Perang saudara ini dipicu oleh perselisihan antara berbagai kelompok politik dan sosial yang berbeda.

6. Penumpasan pemberontakan DI/TII

Pada tahun 1950, pemerintah berhasil menumpas pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo di Jawa Barat. Pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan dan sistem politik yang ada di Indonesia.