Jawaban:

Masa Orde Lama Pada masa Orde Lama, kebebasan berpendapat tidak terlalu dihargai. Pemerintah Orde Lama menganggap bahwa kebebasan berpendapat bisa mengancam stabilitas dan keamanan negara. Kritik atau pendapat yang berbeda dengan pemerintah seringkali dipandang sebagai tindakan subversif atau pemberontakan terhadap negara. Akibatnya, kebebasan berpendapat sangat terbatas pada masa ini. Pemerintah seringkali menggunakan kekuasaan dan represi untuk membatasi kebebasan berpendapat, terutama bagi kelompok-kelompok yang dianggap mengancam keamanan negara.

Masa Orde Baru Pada masa Orde Baru, kebebasan berpendapat juga sangat dibatasi. Pemerintah Orde Baru memiliki ideologi tertentu yang harus dipatuhi oleh semua warga negara. Kritik atau pendapat yang berbeda dengan pemerintah seringkali dianggap sebagai tindakan subversif atau pemberontakan terhadap negara. Selain itu, pemerintah Orde Baru memiliki lembaga intelijen yang sangat kuat dan tegas dalam mengawasi warga negara yang dianggap berpotensi menjadi ancaman. Sejumlah tokoh politik dan aktivis yang berbeda pendapat dengan pemerintah seringkali diasingkan atau dipenjara. Media massa juga seringkali ditekan dan diawasi oleh pemerintah.

Masa Orde Reformasi Pada masa Orde Reformasi, kebebasan berpendapat mulai dihargai. Kemerdekaan pers dan kebebasan berpendapat diatur secara jelas dalam undang-undang. Namun, meskipun demikian, kebebasan berpendapat masih terbatas pada beberapa aspek. Pemerintah masih memiliki kekuatan untuk membatasi kebebasan berpendapat apabila pendapat tersebut dianggap melanggar hukum, menimbulkan ketidakstabilan, atau mengancam keamanan negara. Selain itu, penegakan hukum yang lemah dan korupsi yang merajalela seringkali menjadi hambatan bagi kebebasan berpendapat.