Mengapa masyarakat yang tidak rukun akan menghambat pembangunan​

Masyarakat yang tidak rukun atau tidak harmonis cenderung dapat menghambat pembangunan karena beberapa alasan berikut:

1. Konflik dan Pertentangan: Ketidakrukunan dalam masyarakat seringkali disebabkan oleh konflik, perselisihan, atau pertentangan antara individu, kelompok, atau komunitas. Konflik ini dapat mengakibatkan terhambatnya proses pengambilan keputusan, kerugian ekonomi, dan terganggunya kerjasama dalam rangka pembangunan.

2. Ketidakstabilan Sosial: Ketidakrukunan masyarakat juga dapat menciptakan ketidakstabilan sosial. Ketegangan dan ketidakharmonisan antarindividu atau kelompok dapat mengarah pada kerusuhan, demonstrasi, atau tindakan sosial yang merusak. Hal ini mengganggu lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan dapat menghambat investasi dan perkembangan ekonomi.

3. Kurangnya Kerjasama: Ketidakrukunan dalam masyarakat dapat menghambat pembangunan karena kurangnya kerjasama antarindividu, kelompok, atau sektor dalam masyarakat. Ketika masyarakat tidak saling bekerja sama, pelaksanaan proyek-proyek pembangunan dapat menjadi sulit dan tidak efektif.

4. Penurunan Produktivitas: Ketidakrukunan dalam masyarakat dapat berdampak negatif pada produktivitas individu, kelompok, atau komunitas. Konflik dan pertentangan menyita waktu, energi, dan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk aktivitas produktif. Akibatnya, pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial dapat terhambat.

5. Kurangnya Kepercayaan dan Solidaritas: Ketidakrukunan dalam masyarakat seringkali menciptakan kurangnya kepercayaan dan solidaritas antarwarga. Hal ini dapat menghambat pembangunan karena kurangnya dukungan dan kolaborasi dalam melaksanakan program-program pembangunan.

Oleh karena itu, penting untuk membangun dan memperkuat rasa persatuan, kerjasama, dan harmoni dalam masyarakat guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan.