Tindak pidana kekerasan dalam pendidikan merujuk pada setiap tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan, baik itu dilakukan oleh siswa, guru, staf sekolah, atau pihak lain yang terkait. Tindakan kekerasan dalam pendidikan dapat meliputi perilaku fisik, psikologis, seksual, atau bentuk kekerasan lainnya yang dapat menyebabkan trauma, cedera, atau dampak negatif lainnya pada korban.

Beberapa contoh tindak pidana kekerasan dalam pendidikan termasuk:

1. Perundungan atau bullying: Meliputi tindakan penghinaan, intimidasi, ancaman, atau kekerasan fisik terhadap siswa oleh siswa lain.

2. Kekerasan oleh guru atau staf sekolah: Meliputi penggunaan kekerasan fisik atau psikologis oleh guru atau staf sekolah terhadap siswa sebagai bentuk disiplin atau penghukuman.

3. Pelecehan seksual: Melibatkan perilaku tidak senonoh, penyerangan seksual, atau eksploitasi seksual terhadap siswa oleh siswa atau pihak lain yang terkait dengan lingkungan pendidikan.

4. Kekerasan verbal atau psikologis: Termasuk penghinaan, ancaman, atau pelecehan verbal terhadap siswa yang dapat menyebabkan trauma emosional atau kerugian psikologis.

Tindakan kekerasan dalam pendidikan adalah pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kesejahteraan dan perkembangan korban. Untuk melindungi siswa dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, penting bagi lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan, memberikan pendidikan tentang kekerasan, dan menegakkan hukum terhadap pelaku kekerasan dalam pendidikan.