Jawaban:

Penjelasan:

3 Nilai Luhur Yang Dimiliki Robert Wolter Monginsidi.

Setiap pahlawan nasional memiliki karakteristik dan nilai - nilai luhur yang dapat kita ambil sebagai contoh dalam bersikap sebagai warga negara meskipun peperangan memperjuangkan kemerdekaan NKRI telah usai. Nilai - nilai luhur atau supreme values adalah suatu pedoman hidup (guiding principles) yang digunakan untuk mencapai derajat kemanusiaan yang lebih tinggi, hidup yang

lebih bermanfaat, kedamaian dan kebahagiaan. Salah satu unsur kuat yang menunjang suatu nilai luhur adalah budi pekerti pekerti yang merupakan pilihan perilaku yang dibangun berdasarkan atas nilai - nilai yang diyakini sehingga sering diposisikan sebagai nilai instrumental atau cara mencapai sesuatu atau sikap terhadap sesuatu. Mengapa harus ada budi pekerti? Karena dengan budi pekerti, kita akan berbakti, mengabdi dengan sepenuh jiwa raga kepada bangsa dan menjauhkan kita dari sifat mencaci menghujat.

Seperti pahlawan kita dari Sulawesi, Robert Wolter Monginsidi. Beliau dikenal sebagai seorang pemuda yang bersemangat dan cinta tanah air dan bangsa serta bertekad untuk membela Negara Republik Indonesia, dan melawan pasukan penjajah yang datang untuk menguasai tanah air kita.

Banyak nilai luhur yang dapat kita ambil dalam kehidupannya yang senantiasa berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, 3 di antaranya adalah :

1. Beliau TIDAK MENGENAL RASA TAKUT dan selalu bersedia menjadi baris terdepan dalam perjuangan melawan penjajah.

Ketika pasukan Jepang menyerah pada Perang Asia Timur Raya dan Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, Wolter sedang berada di Rantepao, Tanah Toraja. Bersama - sama dengan para pemuda pejuang di Sulawesi Selatan, Wolter menyusun rencana perlawanan dan pertahanan. Mereka menempelkan plakat - plakat perjuangan di seluruh kota, bahkan di depan tangsi pasukan NICA milik Belanda.

Wolter bersama Maulwi Saelan dan kawan - kawannya memimpin Barisan Angkatan Muda Pelajar yang bertindak dengan keberanian di tengah - tengah pasukan Belanda.

2. Beliau GEMAR MENIMBA ILMU.

Sejak kecil, Wolter gemar membaca dan pandai berbahasa Belanda, Inggris dan Jepang. Namun ia tidak mudah puas dan masih ingin belajar, karena itu ia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru di Manado dan memasuki Sekolah Menengah Pertama di Ujung Pandang.

3. Beliau TAAT BERIBADAH.

Wolter adalah pemeluk agama Kristen. Sejak kecil ia sudah mendapatkan bekal dan bimbingan iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Meskipun pada akhirnya Wolter tertengkap oleh Belanda, dijatuhi hukuman mati dan mendapat penolakan atas grasi yang diajukan oleh ayahnya, Wolter sama sekali tidak terlihat rasa takut dan kegoncangan jiwanya. Wolter mati di tangan regu tembak Belanda dengan kitab Injil di genggamannya.

jawaban dari:heldheaeverafter