Akhir-akhir ini di media sosial ramai terkait masalah “Flexing”, kasus yang timbul akibat “flexing” ini ada yang berakhir di ranah hukum, ada yang berakhir dengan pencopotan jabatan seseorang dan lain sebagainya. Jika dikaitkan dengan nilai luhur warisan budaya bangsa, budaya flexing ini tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dimana budaya luhur bangsa Indonesia mengajarkan untuk rendah hati, kejujuran, saling tolong menolong, dan saling menghargai.

Pembahasan

Nilai luhur bangsa dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dilakukan generasi saat ini yang mencerminkan budi leluhur bangsanya. Nilai luhur budaya bangsa Indonesia diantaranya rendah hati, kejujuran, saling tolong menolong, dan saling menghargai.

Istilah "flexing" dapat dikatakan sebagai kegiatan memamerkan harta/barang mewah melalui media sosial. Terkait kasus "flexing" yang sedang marak dilakukan para pejabat malah tidak mencerminkan budaya luhur. Padahal mereka sebagai orang yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengikuti sikap budaya luhur. Budaya "flexing" ini sendiri mengakibatkan berbagai masalah, yaitu :

• Kecemburuan sosial : kecemburuan terjadi ketika masyarakat melihat pejabat yang memamerkan hartanya di media sosial. Sehingga muncul kecemburuan untuk memiliki hal yang sama.
• Kesenjangan sosial : dengan dipamerkannya harta, membuat kesenjangan yang sangat berbeda antara kelas atas dan kelas bawah.
• Tindakan kejahatan : dikarenakan keinginan untuk memiliki barang mewah, sehingga melakukan berbagai cara salah satunya tindakan mencuri.

Pelajari lebih lanjut

Materi Nilai Luhur yomemimo.com/tugas/7320132

#SolusiBrainlyCommunity