Artikel tersebut menunjukkan bahwa para relawan, khususnya nakes perempuan, menjalani peran penting dalam menangani pandemi COVID-19. Mereka melakukan berbagai tindakan yang bisa dianggap sebagai aksi bela negara karena mereka memberikan kontribusi besar untuk kesehatan dan keselamatan bangsa, seperti:

1. Memberikan perawatan kesehatan. Mereka bekerja dengan penuh dedikasi dan kesabaran untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan dan risiko tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai semangat dan tekad untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19.
2. Memutus rantai penyebaran COVID-19. Hal ini didukung dengan memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai langkah untuk meminimalisir penyebaran virus, serta melakukan tracingdantracking terhadap kasus positif COVID-19. Hal ini merupakan bentuk aksi bela negara untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.
3. Menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi. Nakes perempuan relawan juga menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi untuk mempercepat proses identifikasi dan penanganan COVID-19. Mereka memanfaatkan teknologi telemedicine dan telekonsultasi untuk memberikan konsultasi kesehatan jarak jauh kepada pasien dan menghindari penyebaran virus.
4. Memberikan dukungan moral. Nakes perempuan relawan juga memberikan dukungan moral kepada pasien COVID-19 dan keluarga mereka yang terkena dampak pandemi. Dukungan moral ini sangat penting untuk membantu pasien COVID-19 yang terisolasi dan kesepian karena tidak bisa bertemu keluarga dan teman-teman mereka.

Pada kasus ini, aksi bela negara dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan serta kepentingan bangsa dan negara. Dalam pandemi COVID-19, nakes perempuan relawan telah memperlihatkan semangat dan tekad yang tinggi dalam membantu memperjuangkan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, aksi bela negara dapat dianggap sebagai salah satu bentuk kontribusi yang dilakukan oleh para relawan, khususnya nakes perempuan, dalam menghadapi pandemi COVID-19.