Jawaban:

Konflik dan akibat negatif dalam konteks sekolah dapat memiliki dampak yang merugikan bagi siswa, staf, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Dua contoh akibat negatif dan konflik yang sering terjadi dalam sekolah:

1). Bullying.

2). Ketegangan antara siswa dan guru.

Penjelasan:

1). Salah satu contoh konflik yang sering terjadi dalam sekolah adalah perilaku bullying. Bullying dapat memiliki dampak psikologis yang serius pada korban, seperti stres, depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja akademik dan kehadiran siswa di sekolah. Selain itu, bullying juga menciptakan iklim sekolah yang tidak aman dan tidak nyaman.

2). Konflik antara siswa dan guru dapat menciptakan ketegangan yang mempengaruhi iklim pembelajaran di sekolah. Misalnya, ketidakpatuhan siswa terhadap aturan sekolah atau otoritas guru dapat menyebabkan gangguan dalam proses pembelajaran dan menciptakan ketidakharmonisan dalam hubungan antara siswa dan guru. Hal ini dapat menghambat kemajuan akademik siswa dan mengganggu kualitas pendidikan yang diberikan di sekolah.

Dalam kedua contoh tersebut, penting bagi pihak sekolah untuk menghadapi konflik dan akibat negatif tersebut dengan serius. Tindakan pencegahan dan intervensi yang efektif, seperti program anti-bullying dan upaya peningkatan hubungan antara siswa dan guru, dapat membantu mengatasi konflik dan mengurangi akibat negatif yang timbul. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, sekolah dapat menjadi tempat yang positif untuk belajar dan berkembang bagi semua individu yang terlibat.

"Semoga membantu"