Latar belakang perubahan rumusan dasar negara sila pertama naskah Piagam Jakarta adalah adanya kebutuhan untuk mempertegas dan memperkuat prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar negara Indonesia. Sila pertama Piagam Jakarta yang sebelumnya berbunyi "Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa" diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan tujuan untuk memberikan penekanan pada prinsip monoteisme yang menjadi dasar negara Indonesia.

Perubahan ini juga didorong oleh kebutuhan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar negara Indonesia tidak terkait dengan agama tertentu, sehingga dapat menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perubahan ini juga dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan perkembangan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang.