Jawaban:

semoga membantu!

Penjelasan:

Pemangku kepentingan dalam sebuah perjanjian kerjasama dapat bervariasi tergantung pada jenis perjanjian dan lingkupnya. Namun, umumnya terdapat beberapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam sebuah perjanjian kerjasama, di antaranya:

1. Pihak pertama (first party): pihak yang mengusulkan perjanjian dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Pihak pertama dapat berupa individu, perusahaan, atau organisasi.

2. Pihak kedua (second party): pihak yang menerima tawaran kerjasama dari pihak pertama. Pihak kedua juga bertanggung jawab atas pelaksanaan perjanjian.

3. Pihak ketiga (third party): pihak lain yang memiliki kepentingan terkait dengan perjanjian tersebut, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam perjanjian. Contohnya, regulator, pelanggan, pesaing, dan masyarakat umum.

4. Penyedia dukungan (supporting parties): pihak yang membantu pihak pertama dan kedua dalam memenuhi persyaratan perjanjian. Contohnya, penyedia layanan teknologi informasi, bank, dan pemasok bahan baku.

Setiap pemangku kepentingan dalam perjanjian kerjasama memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Misalnya, pihak pertama dan kedua memiliki hubungan yang erat karena keduanya memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan perjanjian dan menyelesaikan masalah yang muncul selama pelaksanaan perjanjian. Pihak ketiga dapat mempengaruhi pelaksanaan perjanjian melalui peraturan atau hukum yang berlaku. Penyedia dukungan juga memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan perjanjian kerjasama.

Oleh karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk memahami hubungan dan tanggung jawab masing-masing dalam perjanjian kerjasama, serta menjalin komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.