Jawaban:

Berikut adalah skenario/dialog yang dapat digunakan untuk mensimulasikan peran tokoh mediator dalam konflik budaya:

Skenario:

Sebuah perusahaan multinasional bernama Global Corp mengirimkan tim proyek ke Indonesia untuk membantu mengembangkan proyek di daerah tertentu. Tim proyek yang terdiri dari anggota dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat karena perbedaan bahasa, budaya, dan cara pandang. Masyarakat setempat merasa bahwa tim proyek Global Corp tidak menghargai nilai-nilai dan kebiasaan lokal, sementara tim proyek merasa sulit untuk memahami budaya dan harapan masyarakat setempat.

Dialog:

Mediator: Halo, saya adalah mediator yang ditugaskan untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi antara tim proyek Global Corp dan masyarakat setempat. Saya ingin mendengarkan pandangan dan kekhawatiran dari kedua belah pihak.

Wakil Masyarakat Setempat: Kami merasa bahwa tim proyek Global Corp tidak menghargai budaya dan kebiasaan lokal kami. Mereka menganggap bahwa cara kami melakukan hal-hal itu tidak sesuai dengan cara mereka. Kami tidak ingin budaya kami diabaikan dan ingin dihargai oleh tim proyek.

Mediator: Saya mengerti kekhawatiran Anda. Bagaimana menurut tim proyek Global Corp?

Wakil Tim Proyek: Kami sangat berusaha untuk menghargai budaya dan kebiasaan lokal. Namun, terkadang kami merasa sulit untuk memahami hal-hal yang berbeda dengan budaya kami. Kami ingin membantu masyarakat setempat dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.

Mediator: Saya melihat bahwa ada kesulitan dalam komunikasi antara kedua belah pihak. Apakah mungkin untuk memiliki satu atau dua anggota tim proyek yang dapat berbicara dalam bahasa setempat atau memiliki seorang penerjemah ketika berinteraksi dengan masyarakat setempat?

Wakil Masyarakat Setempat: Ya, itu akan sangat membantu kami memahami apa yang tim proyek inginkan dan membantu kami memberikan masukan yang lebih efektif.

Wakil Tim Proyek: Kami siap mencoba hal ini dan menempatkan satu atau dua anggota tim yang bisa berbicara dalam bahasa setempat atau menyewa penerjemah.

Mediator: Bagaimana dengan perbedaan dalam nilai dan kebiasaan antara kedua belah pihak?

Wakil Masyarakat Setempat: Kami ingin nilai dan kebiasaan kami dihormati dan diperhatikan oleh tim proyek. Kami ingin mereka memahami mengapa kami melakukan hal-hal ini dan bagaimana hal ini terkait dengan budaya kami.

Wakil Tim Proyek: Kami siap untuk belajar dan menghargai nilai dan kebiasaan lokal. Kami ingin membangun hubungan yang baik dengan masyarakat setempat dan melakukan yang terbaik untuk membantu proyek ini.

Mediator: Saya pikir kita dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Bagaimana jika kita membentuk sebuah tim untuk mempelajari

Penjelasan:

Semoga Membantu!