Tahapan proses pembentukan peraturan (regulasi) oleh lembaga legislatif biasanya meliputi tiga tahap utama, yaitu:

1. Pembentukan Proposal: Tahap pertama dalam proses pembentukan peraturan adalah pembentukan proposal. Ini biasanya dimulai dengan munculnya ide untuk mengatasi masalah atau meningkatkan lingkungan yang ada. Ide ini dapat berasal dari anggota legislatif, kementerian atau lembaga lain, masyarakat atau perusahaan swasta.
2. Diskusi dan Pembahasan: Setelah proposal dibuat, peraturan itu dibahas dan dikaji oleh anggota legislatif dan mungkin juga oleh komite yang sesuai. Pembahasan dan diskusi ini melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dan memastikan bahwa peraturan akan efektif dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3. Persetujuan dan Ratifikasi: Setelah diskusi dan pembahasan selesai, peraturan akan disetujui atau ditolak oleh anggota legislatif. Jika peraturan disetujui, ia akan disahkan dan diterima sebagai regulasi yang berlaku. Proses ratifikasi dapat melibatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh otoritas yang sesuai seperti presiden atau pengadilan.

Ini adalah tahapan umum yang terlibat dalam pembentukan peraturan oleh lembaga legislatif. Proses ini dapat berbeda-beda di antara negara dan bahkan di antara lembaga legislatif yang berbeda, tetapi tahap-tahap utama ini biasanya tetap sama. Ini memastikan bahwa peraturan baru dibentuk dengan transparan dan berkonsultasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan, memastikan bahwa peraturan yang diterima adalah sesuai dan memenuhi tujuan yang diinginkan.