Jawaban:

Perang Papua, yang juga dikenal sebagai Konfrontasi Indonesia-Malaysia, terjadi antara tahun 1962 hingga 1969. Ini adalah konflik antara Indonesia dan Malaysia yang melibatkan perebutan wilayah Papua (sebelumnya dikenal sebagai Irian Barat) yang saat itu masih menjadi koloni Belanda. Berikut adalah kronologi perang Papua pada tahun 1960:

1. Maret 1960: Pada bulan ini, Belanda menyampaikan niatnya untuk mengadakan referendum di Papua mengenai pilihan merdeka atau bergabung dengan Indonesia.

2. 15 Agustus 1962: Perjanjian New York ditandatangani antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian ini menyerahkan kedaulatan Papua kepada Indonesia, dengan Indonesia berjanji akan mengadakan Act of Free Choice (Penentuan Pendapat Rakyat) untuk menentukan status politik Papua.

3. 1962-1969: Proses Act of Free Choice di Papua terjadi selama periode ini. Namun, banyak kontroversi dan tuduhan mengenai manipulasi dan pemaksaan dalam proses tersebut.

4. Januari 1963: Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai mendirikan basis militer di Papua, dan Indonesia secara de facto mengendalikan wilayah tersebut.

5. 1963-1969: Perlawanan terhadap pemerintahan Indonesia di Papua terus berlanjut. Gerakan separatisme dan pemberontakan muncul, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang berjuang untuk kemerdekaan Papua.

6. 1 Desember 1969: Dalam Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), yang diakui oleh PBB, suara mayoritas penduduk Papua menghasilkan keputusan untuk bergabung dengan Indonesia.

7. 1969: Pasca-Pepera, Indonesia secara resmi mengendalikan Papua. Namun, kehadiran militer yang kuat dan kontroversi mengenai legitimasi Pepera terus memicu ketegangan dan konflik di wilayah tersebut.

Perang Papua atau Konfrontasi Indonesia-Malaysia mencapai puncaknya pada periode ini, dengan melibatkan pasukan Indonesia dan pemberontak Papua. Konflik ini berlangsung hingga tahun 1969 sebelum situasinya mereda. Namun, permasalahan politik dan sosial di Papua terus berlanjut hingga saat ini.