Kasus Angeline yang sangat memilukan memiliki banyak implikasi yang lebih mendasar dan kompleks, termasuk dalam kaitannya dengan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Salah satu contoh yang cukup signifikan adalah penggunaan teknologi informasi (TI) dan sosial media dalam mendukung gerakan dan aktivitas kemanusiaan dalam rangka mencegah dan mengatasi terjadinya kekerasan terhadap anak seperti yang dialami oleh Angeline.

Dalam hal ini, TI dan sosial media dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyebarkan informasi dan ajakan pada masyarakat untuk menjadi lebih peduli dan responsif terhadap kasus kekerasan terhadap anak. Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam proses penyidikan, pengumpulan bukti, dan penyebaran informasi tentang kasus tersebut kepada publik.

Tidak hanya itu, perkembangan teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam mendukung aktivitas pendidikan dan pelatihan mengenai pencegahan kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak dalam tingkat yang lebih luas, seperti membangun sistem informasi dan database mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan melaksanakan program-program pendidikan penghapusan kekerasan terhadap anak.

Oleh karena itu, kasus Angeline mendorong perlunya pengembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Sosial yang lebih baik dan berkaitan erat dengan isu-isu sosial dan kemanusiaan, sehingga dapat diimplementasikan agar memiliki dampak signifikan dalam bidang sosial dan kemanusiaan.