Aktualisasi nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” pada bidang sosial budaya, hukum, dan pemerintahan dalam kondisi banjir dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Bidang Sosial Budaya: Saat terjadi banjir, semua warga negara Indonesia dari berbagai suku, agama, dan budaya harus bersatu untuk membantu sesama yang terkena dampak banjir. Misalnya, dalam membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada korban banjir, warga dapat mempraktikkan sikap saling menghormati, toleransi, dan gotong-royong, yang merupakan nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika.
• Bidang hukum: Dalam situasi banjir, hukum harus ditegakkan secara adil dan tidak diskriminatif terhadap siapa pun, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau budaya. Penegakan hukum harus mengutamakan keadilan, ketertiban, dan kemanusiaan. Kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya harus menjunjung nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam melaksanakan tugasnya sehingga keadilan sosial dan keamanan bisa terjaga.
• Bidang Pemerintahan: Dalam kondisi banjir, pemerintah harus bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan bantuan kepada seluruh warga negara, tanpa pandang bulu terhadap suku, agama, atau budaya. Kebijakan dan program pemerintah dalam penanggulangan bencana harus menghargai dan memperhatikan keragaman budaya dan agama yang ada di masyarakat. Selain itu, pemerintah harus melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program penanggulangan bencana sehingga nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dapat terwujud dalam tindakan nyata.