Saya setuju bahwa pendidikan kewarganegaraan harus mencakup kompetensi kewarganegaraan yang meliputi civic knowledge, civic skill, dan civic disposition. Civic knowledge merupakan pengetahuan tentang sistem pemerintahan, politik, dan hak asasi manusia yang diperlukan sebagai dasar untuk memahami peran serta sebagai warga negara. Civic skill meliputi keterampilan praktis seperti berdiskusi, bernegosiasi, dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan. Sedangkan civic disposition merupakan sikap yang dikembangkan seperti rasa tanggung jawab, komitmen, dan rasa persatuan yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang demokratis.

Implementasi kompetensi kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, sebab dapat membantu warga negara untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kompetensi kewarganegaraan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti melalui program-program komunitas, kegiatan sekolah, dan program-program pemerintah.

Untuk mengimplementasikan kompetensi kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah harus menyediakan fasilitas dan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan kompetensi kewarganegaraan, sementara lembaga pendidikan harus menyediakan kurikulum yang tepat dan guru yang kompeten untuk mengajar kompetensi kewarganegaraan. Sementara itu, masyarakat harus berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi kewarganegaraan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kewarganegaraan.