Persengketaan perairan Natuna terjadi antara Indonesia dengan Tiongkok. Perairan Natuna yang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, dinyatakan oleh Tiongkok sebagai wilayah perairan mereka sendiri berdasarkan klaim sepihak atas sebagian wilayah Laut China Selatan. Namun, klaim Tiongkok tersebut bertentangan dengan hukum internasional yang telah diakui oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Indonesia mengklaim bahwa perairan Natuna merupakan wilayah kedaulatan dan kekuasaan Indonesia.

Persengketaan ini dimulai sejak Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan pada tahun 2009. Tiongkok juga memperluas klaimnya hingga mencakup sebagian wilayah perairan Natuna. Hal ini memicu reaksi keras dari Indonesia, yang mempertahankan klaimnya atas perairan Natuna dan menolak klaim Tiongkok.

Persengketaan perairan Natuna menjadi semakin rumit ketika Tiongkok mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak di perairan yang diklaim sebagai wilayah mereka sendiri pada tahun 2016. Hal ini memicu protes dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, serta meningkatkan ketegangan antara Indonesia dan Tiongkok.

Namun, pada tahun 2020, Tiongkok menyatakan bahwa mereka akan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia, termasuk di wilayah perairan Natuna. Meskipun demikian, Indonesia tetap harus waspada dan siap untuk menghadapi kemungkinan konflik di masa depan terkait persengketaan perairan Natuna.