Faktor Pendorong dalam Wawasan Nusantara:

1. Keanekaragaman Budaya:

Keanekaragaman budaya di Indonesia menjadi faktor pendorong dalam Wawasan Nusantara. Kehidupan budaya yang beragam dari berbagai suku, agama, dan adat istiadat di Indonesia menjadi sumber daya yang kaya dan unik.

2. Potensi Sumber Daya Alam:

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, seperti kekayaan alam, hutan, lahan pertanian, dan sumber daya kelautan. Potensi ini menjadi faktor pendorong dalam memahami dan mengelola kekayaan alam secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip Wawasan Nusantara.

3. Keberagaman Geografis:

Indonesia terdiri dari banyak pulau dengan karakteristik geografis yang berbeda-beda, seperti pegunungan, dataran rendah, dan pantai. Keberagaman geografis ini mendorong kesadaran akan pentingnya kerjasama dan koordinasi antarwilayah dalam mencapai tujuan Wawasan Nusantara.

Faktor Penghambat dalam Wawasan Nusantara:

1. Kesenjangan Pembangunan:

Adanya kesenjangan pembangunan antara wilayah di Indonesia menjadi faktor penghambat dalam mewujudkan Wawasan Nusantara. Ketimpangan pembangunan dapat menghambat terciptanya kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

2. Konflik Sosial dan Politik:

Konflik sosial dan politik di Indonesia, baik antarsuku, agama, maupun politik, dapat menghambat tercapainya tujuan Wawasan Nusantara. Konflik tersebut dapat mengganggu stabilitas dan kerjasama antarwilayah.

3. Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman:

Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya Wawasan Nusantara di kalangan masyarakat, terutama di tingkat lokal, dapat menjadi faktor penghambat. Kesadaran dan pemahaman yang rendah tentang pentingnya kerjasama dan persatuan antarwilayah dapat menghambat terwujudnya tujuan Wawasan Nusantara.

note

Perlu dicatat bahwa faktor-faktor ini hanya merupakan contoh umum dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi yang ada. Selain itu, faktor-faktor pendorong dan penghambat dapat saling terkait dan saling mempengaruhi dalam konteks Wawasan Nusantara.