Berikut ini adalah pertanyaan dari flowerfluf20 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Dalam Perjanjian Lama, terlihat jelas munculnya semangat demokrasi ketika umat Israel berada di padang gurun menuju Kanaan setelah keluar dari Mesir, Musa mengangkat pemimpin-pemimpin kelompok dari kelompok seribu hingga kelompok sepuluh dari antara umat itu (Kel. 1:13). Sekalipun dalam bentuk kerajaan, namun partisipasi rakyat terlihat jelas (Ul. 17; I Sam. 10:21-27; II Raja. 9:12-13; 11:17; 23:1-3); ada kalanya mereka mengambil keputusan bersama dengan raja (II Taw. 23:3. Ketika Daud mengungsi akibat pemberontakan Absalom, Daud tidak kembali hingga para wakil rakyat menjemputnya (II Sam. 19:11-15). Bila disimpulkan, bangsa Israel adalah bangsa yang meyakini kekuasaan Tuhan atas mereka, khususnya ‘pengurapan-Nya’ atas elite agama dan politik (Theokrasi), namun mereka juga memiliki semangat untuk berpartisipasi dalam berbagai hal yang mereka dapat lakukan (demokrasi). Inilah yang sebut sebagai theokrasi-demokrasi Israel[2]
JANGAN DICOPY BULAT2 YAH, MARIBELAJAR, saya masukkan ini hanya sebagai bahan referensi bagi anda yang membutuhkan, semoga tersenym membaca ini.
Orang-orang Israel pada akhirya memilih untuk menjadi sebuah negara kerajaan. Pada kisah awalnya mereka memilih raja untuk melawan bangsa Falistin. Mereka memerlukan sebuah organisasi kerajaan untuk membentuk meliter yang kuat, terlati dan berdisplin. Hal itu dikarenakan tidak muda mengumpulkan para suka relawan dari berbagai suku dalam waktu yang singkat sebelum berperang, sebagaimana yang dilakukan para Hakim dahulu. Karena itu Israel memerlukan seorang raja yang dapat memimpin dan membangun suatu angkatan perang yang tetap, kuat dan yang terlatih untuk berperang. Suara rakyat ini didengarkan oleh Allah Orang pertama yang dipilih menjadi Israel ialah Saul. Kisah tentang pemilihan dan pengangkatannya menjadi raja dilaporkan dalam I Samuel 8:12,. Samuel mengurapi Saul menjadi seorang raja. Kebiasaan mengurapi seseorang menjadi pejabat kerajaan sudah lebih dahulu dikenal oleh orang-orang Mesir, terutama dalam pengangkatan seorang pejabat kerajaan di Mesir maupun Palistina yang bertanggung jawab secara langsung kepada Firaun. Rupanya Samuel mencontoh kebiasaan tersebut dalam hal mengangkat seorang pemimpin di Israel yang harus bertanggungjawab langsung kepada Allah.[3] Apakah Allah memilih pemimpin (raja-raja) itu secara langsung? Perjanjian Lama menyaksikan ada berbagai cara Allah yang digunakan Allah untuk memilih pemimpin itu. Umumnya raja-raja diangkat melalui tokoh masyarakat atau melalui persetujuan bangsa Israel, (I Sam. 11:15; I Raj. 12:1; I Raja: 16:16), ini membuktikan bahwa dalam pemilihan tersebut Allah juga mengikutsertakan peranan dan keinginan manusia di dalam pemilihan tersebut, (demokrasi).[4]
jan lupa follow ya kk^^
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh FutabaYoshioka00 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 08 Jun 21