Adat istiadat pakpak,peristiwanya dan maknanya

Berikut ini adalah pertanyaan dari elvimulianaberutu198 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Adat istiadat pakpak,peristiwanya dan maknanya

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

suku Pakpak adalah suku yang penuh toleransi. Suku itu membuka tangan lebar-lebar untuk orang-orang baru untuk hidup berdampingan. Namun, identitas adat mereka menghilang secara perlahan.

Berangkat dari kekhawatiran ini, Sonni yang mendapat dukungan penuh dari Bupati Remigo Yolanda Berutu mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2016 tentang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak pada 11 Juli 2016.

Alasan lain, empat suak suku Pakpak yang berada di luar Kabupaten Pakpak Bharat nyaris hilang.

"Kekhawatiran ini yang menyemangati kami menjadikan Perda sebagai langkah awal perlindungan,"

Ketua Dewan Pertimbangan Sulang Silima marga Manik Pergetteng-Getteng Sengkut St Gr JH Manik mengenakan baju pemimpin suku Pakpak dan mengajak orang Pakpak untuk bangga dengan identitasnya

Bupati Dairi melambaikan tangan kepada peserta defile pada Pesta Oang-Oang di Kecamatan Sidikalang, Minggu (28/8/2016).

Ketua Dewan Pertimbangan Sulang Silima marga Manik Pergetteng-Getteng Sengkut St Gr JH Manik mengenakan baju pemimpin suku Pakpak dan mengajak orang Pakpak untuk bangga dengan identitasnya

Penulis: Kontributor Medan, Mei Leandha | Editor: Bayu Galih

Namun, Ketua Dewan Pertimbangan Sulang Silima marga Manik Pergetteng-Getteng Sengkut (DP PGGS) yang juga Ketua Lembaga Adat Budaya Pakpak Simsin (LABPS), St Gr JH Manik (79) punya pandangan sedikit berbeda saat dimintai tanggapannya.

"Sebelum ada Jepang, Belanda, dan pemerintahan Republik Indonesia, Sulang Silima ini sudah ada," kata pria yang akrab disapa Empung Jordan tersebut.

Apa itu Sulang Silima? Ini adalah sistem organisasi sosial yang dijunjung tinggi masyarakat Pakpak, yang terdiri dari susunan kekerabatan yang melekat pada satu marga.

Ada lima unsurnya, yaitu Berru, Puang, Sebeltek, Sinina dan Kula-kula. Kelima unsur ini menjadi penentu dalam setiap pengambilan keputusan dan pemberi sanksi hukum bagi yang melakukan pelanggaran.

"Di sinilah polisinya, jaksanya, rajanya, di satu kampung itu. Siapa yang tua, itulah dituakan. Kalau dulu, kalau sudah dibilang Sulang Silima orang ini bersalah, potong di atas air, itu hak mereka. Kalau sekarang tidak mungkin lagi," ucap pensiunan guru ini.

Maka Sulang Silima tidak bisa dibentuk orang lain, apalagi pemerintah.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Ryuzyy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 22 Aug 22