Berikut ini adalah pertanyaan dari ebiibi339 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
yokkkkkkkk bantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu gayssssssss
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sebelum Indonesia ada di bawah kekuasaan Belanda, Indonesia terlebih dahulu ada dibawah kekuasaan
VOC. Namun karena VOC gagal melaksanakan tugasnya diperparah kondisi di negara Belanda sedang kacau,
maka Indonesia nantinya berada di bawah kekuasaan Inggris. Lewat Perjanjian Tuntang (1811), Indonesia
berada di bawah Inggris (Thomas Stamford Raffles). Masa kekuasaan Raffles relatif singkat (1811-1816). Melalui
Konvensi London (1814), maka Indonesia kembali ke tangan Kerajaan Belanda.
Kerajaan Belanda menunjuk Johannes van den Bosch sebagai gubernur jenderal yang baru di Indonesia.
Tugas utamanya adalah menggali dana semaksimal mungkin untuk menyelamatkan negara Belanda dari
kebangkrutan. Untuk itulah ia menerapkan sistem Tanam Paksa di Indonesia.
Van den Bosch menghapus sistem sewa tanah era Raffles dan menerapkan apa yang disebut
Cultuurstelsel. Secara harfiah, “cultuurstelsel” berarti sistem budaya. Oleh bangsa Indonesia, sistem ini sering
disebut “tanam paksa” karena dalam praktiknya rakyat dipaksa menanam tanaman-tanaman ekspor yang
hasilnya dijual kepada Belanda. Berikut adalah kebijakan-kebjakan dasar Cultuurstelsel:
1. Mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (1/5 alias 20%) untuk ditanami komoditas ekspor,
khususnya kopi, tebu dan nila. Hasilnya dijual kepada pemerintah colonial dengan harga yang sudha
ditentukan. Tanah yang digunakan untuk kepentingan Cultuurstelsel dibebaskan dari pajak.
2. Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian menggantinya dengan bekerja di tanah-tanah pertanian dan
pabrik pengolahan hasil pertanian milik pemerintah selama 66 hari atau 1/3 dari tahun yang berjalan.
3. Waktu mengerjakan tanaman pada tanah pertanian yang diperuntukkan bagi Cultuurstelsel tidak boleh
melebihi waktu tanam padi atau kurang dari 3 bulan.
4. Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat.
5. Gagal panen yang bukan disebabkan karena kesalahan petani misalnya karena bencana alam atau serangan
hama, akan ditanggung pemerintah colonial.
6. Pengawasan dalam penggarapan tanah
Politik Etis (Balas Budi).
Tokoh dari Politik Etis adalah Theodore van Deventer. Isi dari Politik Etis adalah sebagai berikut:
a. Irigasi (pengairan), yaitu membangun dan memperbaiki pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian.
b. Migrasi, yaitu mengajak rakyat untuk bertransmigrasi sehingga terjadi keseimbangan jumlah penduduk.
c. Edukasi, menyelenggarakan pendidikan dengan memperluas bidang pengajaran dan pendidikan.
Terlihat jelas, Trias van Deventer sangat “mulia”. Namun praktiknya di lapangan tidak seindah gagasannya.
Pemerintah colonial tidak pernah sampai menerjemahkan Politik Etis ke dalam kebijakan colonial yang
Penjelasan:
Cari intinya sendiri , kebetulan ini saya ada modulnya tentang sejarah Indonesia
- Semangat
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh b292562 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 02 Jun 21